Connect with us

Tekno

5 Fakta Menarik Fenomena Aphelion, Bumi-Matahari Makin Jauh hingga Datang Suhu Dingin

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Bumi Matahari

Kabarbatam.com – Hari ini titik Bumi ke Matahari berada pada jarak cukup jauh. Fenomena ini disebut dengan titik Aphelion.

Banyak orang yang menganggap fenomena ini menjadi penyebab mengapa suhu udara saat ini rendah dan terasa dingin.

Berikut fakta-fakta menarik dari penyebab suhu dingin dan apa itu titik Aphelion.

1. Aphelion Tak Bisa Dilihat

Hari ini, Selasa (6/7/2021) Bumi tengah berada di titik Aphelion, atau titik terjauh dari Matahari.

Aphelion tidak bisa dilihat secara langsung, karena bukan fenomena kenampakan obyek langit.

2. Terjadi Tiap Tahun

Aphelion adalah fenomena antariksa yang biasa terjadi setiap tahun.

Pusat Sains Antarikasa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyebut, puncak peristiwa ini terjadi pada pukul 05.27 WIB/06.27 Wita/07.27 WIT.

Dikarenakan tengah berada di titik terjauh, kemudian banyak orang yang menganggap hal ini menjadi penyebab mengapa suhu udara saat ini rendah dan terasa dingin.

3. Suhu Dingin Bukan karena Aphelion

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging menjelaskan suhu dingin yang saat ini terjadi bukan disebabkan karena fenomena Aphelion, namun lebih disebabkan alasan lain.

Fenomena Aphelion, imbuhnya tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia di Bumi.

“Itu hanya fenomena tahunan biasa. Artinya, sudah setengah tahun perjalanan Bumi mengitari Matahari. Kalau suhu lebih karena dinamika atmosfer,” kata Sungging, dikutip dari Kompas.com.

4. Dampak Musim Kemarau

Mengutip penjelasan di laman Edukasi Sains Antariksa Lapan, suhu dingin yang belakangan ini dirasakan terjadi pada pagi hari merupakan hal yang biasa terjadi di musim kemarau.

Pada siang hari, permukaan Bumi menyerap cahaya Matahari dan melepaskan panas yang diserap pada malam harinya.

Semestinya, panas yang dilepaskan pada malam hari itu akan kembali dipantulkan ke permukaan Bumi oleh awan yang ada di atmosfer.

Namun, di musim kemarau, tidak ada banyak awan yang ada di atmosfer, sehingga tidak ada panas yang kembali dipantulkan ke permukaan Bumi.

5. Posisi Matahari di Belahan Utara

Faktor lain adalah posisi Matahari yang saat ini ada di belahan Utara dan menyebabkan tekanan udara di belahan Bumi Utara lebih rendah di banding belahan Bumi Selatan di mana Indonesia berada.

Hal ini menyebabkan udara bergerak dari Selatan menuju Utara, padahal di saat bersamaan, Benua Australia yang ada di sisi selatan saat ini tengah ada di musim dingin, jadi tidak heran ketika angin yang bertiup melintasi wilayah Indonesia juga memiliki suhu yang dingin.

Wilayah Indonesia yang dimaksud khususnya yakni di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.(*)

Advertisement

Trending