Connect with us

Batam

Kondisi Mental ASF, Korban Kekerasan Ibu Kandung Perlahan Membaik, Tidurnya Pun Mulai Nyenyak

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

01gpabj0w7axcajnjdtvjsww2e
Foto ilustrasi

Batam, Kabarbatam.com – Unit VI Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang melakukan pengecekan kondisi dan perkembangan ASF yang saat ini sedang dirawat di salah satu yayasan atau rumah singgah di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Diketahui, ASF merupakan korban kekerasan ibu kandungnya sendiri di Bengkong. ASF yang menjadi korban penganiayaan tersebut dipukul dan lehernya dirantai serta tangan dan kaki diikat dengan tali rafia.

Di sekujur tubuh korban terdapat banyak luka kekerasan yang dialaminya.

Kasus ini pun mendadak viral di media sosial dan mencuri perhatian publik. Sang ibu berinisial JBD (37), saat ini telah mendekam di balik jeruji besi Polsek Bengkong.

Kabar terkini, ASF saat ini sedang berada di salah satu rumah singgah untuk mendapatkan pelayanan hukum, kesehatan dan kesehatan mental bagi korban anak yang mengalami kekerasan serta penganiayaan.

Kanit VI PPA Satreskrim Polresta Barelang, Ipda Fransisca Febrina Siburian mengatakan, saat ini sudah mulai membaik dan juga sudah banyak perkembangan.

“ASF sekarang sudah mulai merasakan hidup dengan normal. Seperti tidur sudah mulai nyenyak, pada pagi harinya bangun untuk sholat subuh, kemudian dilanjutkan dengan mencuci bajunya sendiri,” kata Fransisca, Sabtu (16/11/2024) malam.

Lanjutnya, setelah melakukan kegiatan yang ia (ASF) bisa, dilanjutkan dengan sarapan pagi.

“Untuk makan ASF sekarang ini juga sudah mulai dengan normal, namun untuk minum harus diingatkan, karena ASF terlihat kurang minum air putih,” ungkapnya.

Kemudian, dilanjutkan dengan membaca buku, karena di rumah tersebut juga terdapat ruangan yang dijadikan tempat perpustakaan.

“ASF juga hobi membaca, karena hari-harinya berada di perpustakaan,” tuturnya.

Kanit VI PPA Polresta Barelang juga mengatakan, saat ditanya keadaannya, ASF juga tidak mengeluhkan sakit apapun.

“Hanya saja tidak bisa duduk tegak, duduknya doyong, karena badan bagian kanannya sepertinya sakit kalau duduk tegak,” imbuhnya.

“Proses adaptasi sepertinya lancar dikarenakan ASF banyak bercerita dan bukan tipe yang pemalu,” sambungnya.

Ipda Fransisca Febrina Siburian mengungkapkan, kalau kondisinya sudah mulai stabil dan membaik. “Di Rumah singgah itu mereka juga ada kegiatan merajut, taekwondo kemudian juga membuat kerajinan seperti gelang. Selain itu juga ada konsultasi dengan psikolog juga,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending