Connect with us

Internasional

Pilot Angkatan Laut Australia Diserang Laser di Laut China Selatan

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F35178064

KABARBATAM.com– Stasiun televisi Australia kemarin mengabarkan, pilot angkatan laut Negeri Kanguru menjadi target serangan laser dalam penerbangan di Laut China Selatan. Kapal-kapal milisi informal China diyakini berada di balik serangan itu.
Sumber-sumber pertahanan mengatakan kepada stasiun televisi Australia Broadcasting Corporation (ABC), helikopter yang dikendarai sang pilot diserang selama penerbangan malam hari.
Serangan itu memaksanya untuk kembali ke kapal angkatan laut dan segera melakukan pemeriksaan kesehatan, demikian sebagaimana dilansir dari Channel News Asia, pada Rabu (29/5/2019).
Stasiun penyiaran tidak menginformasikan mengapa pilot membutuhkan pemeriksaan dan bagaimana tepatnya helikopter itu mejadi sasaran saat terbang di wilayah Laut China Selatan.
Serangan laser diyakini berasal dari kapal penangkap ikan, tetapi ABC News mengatakan belum terdapat konfirmasi secara resmi apakah itu kapal berbendera China.
Para pengamat mengatakan, China mengoperasikan milisi maritim yang mencakup kapal pukat ikan untuk melakukan misi di Laut China Selatan.
Adapun kapal perang Australia dikabarkan telah menjalankan misi selama berbulan-bulan di Asia yang berakhir pekan ini, meskipun belum ada komentar dari departemen pertahanan.
China mengklaim kedaulatan atas hampir semua Laut Tiongkok Selatan yang kaya sumber daya, meskipun ada klaim saingan dari negara tetangga di Asia Tenggara.
Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat bersama dengan Asutralia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara sering melakukan latihan militer bersama di laut yang tengah dipersengketakan tersebut.
Adapun kasus sinar laser misterius yang diduga dilakukan oleh China bukanlah pertama kali terjadi.
Beijing tahun lalu menolak tuduhan AS bahwa warga negara China menyinari laser ke pilot Amerika di Djibouti, tempat China mengoperasikan pangkalan angkatan laut. Dua pilot AS menderita luka mata ringan akibat laser itu, menurut Pentagon. (*)
Sumber: Merdeka.com

Advertisement

Trending