Connect with us

Natuna

Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Cen Sui Lan Desak Kemenhub Jamin Layanan Tol Laut Tak Terhenti

Published

on

Img 20251028 wa0198
Bupati Natuna Cen Sui Lan.

Natuna, Kabarbatam.com — Menjelang akhir tahun anggaran 2025, habisnya kontrak program Tol Laut memunculkan kecemasan soal kelancaran distribusi logistik ke Natuna.

Bupati Cen Sui Lan mendesak Kementerian Perhubungan memastikan layanan kapal logistik rute Tanjung Priok–Natuna tetap berjalan saat pergantian tahun.

“Tol Laut adalah urat nadi distribusi barang di wilayah perbatasan. Program ini bagian dari visi membangun kesejahteraan masyarakat Natuna. Karena itu, jangan sampai ada jeda pelayanan,” ujar Cen seusai rapat koordinasi dengan Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta, Senin (27/10).

Menurut Cen, pelayaran terakhir Tol Laut tahun ini dijadwalkan pada 26 Oktober 2025. Berdasarkan kontrak antara Kemenhub dan PT Pelni, pelayaran berikutnya baru akan dimulai awal Januari 2026. Artinya, ada jeda beberapa pekan tanpa kapal logistik.

“Jeda ini berisiko menaikkan harga kebutuhan pokok karena stok barang menipis,” katanya.

Masalah logistik kian pelik karena kapal Ro-Ro, alternatif angkutan barang dan penumpang, juga akan menjalani dok tahunan pada Desember 2025.

Pemerintah daerah, kata Cen, telah mengusulkan penyesuaian jadwal pelayaran atau penugasan kapal pengganti agar pasokan ke pulau-pulau tetap lancar.

Kekosongan layanan laut, menurut Komandan Kodim 0318/Natuna Kolonel Inf. Ruruh Sejati, bisa berdampak pada proyek pembangunan, termasuk Gerai Kopdes Merah Putih, program pemberdayaan masyarakat oleh TNI, serta program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bergantung pada pasokan bahan pangan.

“Kalau distribusi bahan bangunan dan bahan pangan tersendat, program sosial bisa terganggu,” ujarnya.

Sementara pihak Ditjen Hubla Kemenhub memastikan perpanjangan kontrak Tol Laut sedang dalam tahap akhir. Adendum kontrak hingga 31 Desember 2025 disebut sudah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Anggaran pekan lalu.

“Sinergi lintas lembaga menjadi kunci menjaga rantai pasok dan keberlanjutan pembangunan di wilayah perbatasan,” kata Cen menegaskan. (Man)

Advertisement

Trending