Connect with us

Batam

Tarif Logistik Kontainer Mahal, BP Batam Didorong Bentuk Badan Usaha Logistik

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F28409856
Foto ilustrasi

Batam, Kabarbatam.com- Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kepulauan Riau meminta Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP KPBPB Batam) segera membentuk badan usaha logistik guna mengatasi masalah mahalnya ongkos transportasi logistik kontainer dari Batam ke luar negeri.
Ketua Umum Kadin Provinsi Kepri Akhmad Makruf Maulana mengungkapkan, masalah mahalnya ongkos logistik kontainer dari Batam ke luar negeri sudah menjadi isu nasional yang tidak kunjung terselesaikan sejak dua tahun lalu.
“Masalah ini sudah sangat serius. Kami mendapat laporan adanya investasi yang gagal masuk ke Batam hanya gara-gara tarif logistik yang tidak kompetitif. Kadin Kepri mendesak BP Batam agar segera membentuk badan usaha logistik sendiri untuk mengatasi masalah ini,” tegas Makruf.
Menurut dia, Kadin Kepri sudah memetakan masalah tarif logistik yang mahal ini disebabkan adanya dugaan oknum yang bermain di pelabuhan. Akibatnya, walaupun sudah ada himbauan tegas dari Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2019 lalu untuk menyelesaikan masalah ini namun tidak kunjung terselesaikan.
Untuk itu, lanjut dia, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan membentuk badan usaha logistik oleh BP Batam yang nantinya akan mengurusi tarif logistik Batam – Singapura dan tujuan negara lain dengan tarif yang lebih kompetitif, termasuk mengelola proses handling di Pelabuhan Batu Ampar.
“Solusi ini bisa diintegrasikan dengan pembenahan Pelabuhan Batuampar agar lebih efisien dengan menyediakan sarana prasarana yang modern sehingga tidak ada lagi oknum yang bermain yang dapat mengurangi daya saing Batam sebagai kawasan investasi potensial pada masa depan,” kata Makruf.
Makruf menegaskan usul ini akan menjadi agenda Kadin Kepri dan akan segera menyurati Presiden RI Joko Widodo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Dewan Kawasan Batam agar segera membentuk tim pengembangan usaha logistik daerah.
Pada April 2019 lalu, Wapres Jusuf Kalla telah menginstruksikan kepada Kepala BP Batam waktu itu untuk segera membereskan masalah mahalnya tarif logistic ini termasuk membenahi dan modernisasi Pelabuhan Batuampar. Namun sudah lebih satu tahun berlalu, masalah tersebut tidak juga terselesaikan baik soal tarif logistik maupun modernisasi Pelabuhan.
Informasi yang diterima Kadin Kepri, saat ini ongkos pengiriman kontainer dari Batam ke Singapura untuk ukuran 20 feet sebesar US$470 dengan waktu tempuh hanya tiga jam. Sedangkan pengiriman kontainer ukuran yang sama dari Jakarta ke Singapura dengan waktu tempuh tiga hari hanya US$350.
“Ada dua calon investor yang terpaksa menunda untuk masuk ke Batam dengan kondisi tarif logistik yang mahal seperti ini. Bahkan PT Pegatron secara terang-terangan menyatakan keberatannya karena ternyata ongkos pengiriman yang mahal menyebabkan produknya menjadi tidak kompetitif. Kami berharap BP Batam bisa menyikapi masalah ini dengan serius,” papar Makruf.
Kadin Provinsi telah menyiapkan beberapa skenario jika BP Batam serius mau mengembangkan badan usaha logistik ini. Beberapa mitra logistik lokal dan internasional sudah menyatakan siap untuk membantu Kadin Provinsi Kepri mengatasi masalah ini.
Makruf juga mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menko Perekonomian RI selaku Dewan Kawasan Batam agar memfasilitasi BP Batam untuk membentuk badan usaha logistik termasuk mempercepat proses pengembangan Batuampar sebagai Pelabuhan modern. (*)

Advertisement

Trending