Connect with us

Bintan

Masyarakat Tionghoa Dukung Awe – Dalmasri di Pilkada Bintan

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F20257024
Paslon Alias Wello - Dalmasri Syam. (Foto: Dok)

Tanjungpinang, Kabarbatam.com– Masyarakat Tionghoa Kabupaten Bintan akan memberikan dukungannya kepada paslon Alias Wello (AWe) – Dalmasri pada Pilkada Bintan, Desember 2020 mendatang.
Dukungan dari etnis Tionghoa Bintan tersebut disampaikan Bobby Jayanto. Dalam pertemuan dengan para pengurus klenteng se-Kab Bintan, Ketua Suku Tionghoa di Kabupaten Bintan tersebut menyatakan dukungannya kepada AWe – Dalmasri (ADA).
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga membuat kontrak politik dengan ADA. Ada tujuh poin di dalam kontrak politik tersebut.
Sekadar diketahui, pada Pilkada Bintan 2016 lalu, Bobby Jayanto menjadi jurkam untuk pasangan Apri Sujadi – Dalmasri. Bobby dijanjikan segala macam.
Seperti mengurus semua investasi yang akan masuk ke Kabupaten Bintan. Selain itu, dijanjikan juga beasiswa untuk anak-anak Tionghoa yang tidak mampu, agar bisa sekolah.
“Tapi sampai sekarang, bo (tak ada) semua” ucap Bobby di depan ratusan warga Tionghoa Bintan, Jumat (25/9/2020) malam.
Alias Wello – Dalmasri Syam (ADA) hadir di acara silaturahmi dengan warga Tionghoa Bintan, yang umumnya adalah pengurus kelenteng dan vihara di Bintan.
Antara Bobby dan Alias Wello sudah saling mengenal sejak lama. Keduanya juga sudah berteman lama.
Dikatakan Bobby, kisah pertemanannya dengan AWe, sudah berlangsung puluhan tahun. Keduanya juga aktif di banyak organisasi yang sama.
“Dengan AWe sudah berkawan dekat sejak muda dulu,” kata Bobby, yang kini menjabat Ketua Komisi I DPRD Kepri di Tanjungpinang.
Terkait dukungan kepada AWe – Dalmasri, Bobby atas nama warga Tionghoa Bintan meminta sejumlah permintaan.
Di antaranya, menyelesaikan uruasan lahan dan tanah yang hingga kini berlarut-larut. Kemudian, menyediakan beasiswa untuk pelajar di Bintan, termasuk untuk anak-anak Tionghoa.
Selain itu, Bobby minta ADA memudahkan investasi masuk ke Bintan. Birokrasi investasi jangan berbelit dan lahan masyarakat juga agar jelas legalitasnya.
“Masyarakat tak bisa berkembang di lahannya,” tegas Bobby, yang juga Ketua Partai Nasdem Kota Tanjungpinang. (*)

Advertisement

Trending