Headline
BMKG Karimun Imbau Masyarakat Waspadai Fenomena La Nina
Karimun, Kabarbatam.com – Fenomena cuaca ekstrem La Nina diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
La Nina merupakan peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata-rata. Penyebabnya, karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya.
Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun. Hal ini mendorong pembentukan awan konvektif berlebihan sehingga menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
Seperti halnya di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau yang berada di wilayah Sumatera, diprediksi menjadi salah satu daerah yang akan terdampak oleh fenomena tersebut.
Demikian disampaikan oleh Kepala BMKG Karimun, Raden Eko Sarjono kepada Kabarbatam.com, Senin (26/10/2020).
“Fenomena La Nina tidak terjadi secara langsung di Kabupaten Karimun, tetapi dampaknya ada dengan meningkatnya pembentukan awan-awan konvektif,” ujar Raden Eko.
Ia menjelaskan, adanya peningkatan pembentukan awan-awan konvektif pada fenomena La Nina itu membuat curah hujan di wilayah Kabupaten Karimun meningkat sekitar 30-40 persen dari biasanya.
Kemudian, fenomena La Nina juga menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi di laut hingga pada daerah yang saluran airnya tidak bagus dikhawatirkan akan terjadi longsor di perbukitan dan banjir akibat tingginya curah hujan tersebut.
Eko menyebutkan bahwa fenomena La Nina diprediksi akan terjadi mulai bulan Oktober 2020 hingga puncaknya pada akhir bulan Februari 2021.
“Fenomena La Nina ini sudah kita rasakan di Karimun seperti terjadinya angin kencang dan hujan dengan intensitas lebat beberapa hari terakhir,” katanya.
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan bahwa fenomena La Nina juga akan memberi dampak bagi perekonomian masyarakat khususnya bagi para nelayan di Kabupaten Karimun.
“Fenomena La Nina menyebabkan tangkapan ikan para nelayan berkurang karena kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan,” ungkap Eko.
Atas prediksi tersebut, ia mengimbau kepada pemerintah daerah agar segera mengadakan koordinasi dengan pihak terkait guna meminimalisir dampak fenomena La Nina.
“Masyarakat turut kita imbau agar mewaspadai dampak yang terjadi selama fenomena tersebut seperti angin kencang, banjir, gelombang tinggi di laut, longsor hingga mewaspadai pohon tumbang dan juga diharapkan agar masyarakat selalu mengikuti prakiraan cuaca di Kabupaten Karimun,” ucap Eko. (Yogi)
-
Batam3 hari ago
Polda Kepri Gerebek Server Judi Online Terbesar di Batam, Omzet Capai Miliaran Per Bulan
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam2 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam2 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang