Connect with us

Batam

BP Batam Operasikan Fasilitas Pompa Air, Kapasitas Waduk Tembesi ke Mukakuning Mencapai 600 Liter Per Detik

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F70479776

Batam, Kabarbatam.com – Badan Pengusahaan (BP) Batam meresmikan pengoperasian pompa air baku Waduk Tembesi ke Waduk Mukakuning, bertempat di kawasan Waduk Tembesi,  Selasa (27/10/2020).
Pengoperasian fasilitas pompa air baku tersebut diresmikan oleh Kepala Pelaksana Harian (Plh) Kepala BP Batam Purwiyanto didampingi Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam Binsar Tambunan bersama instansi terkait lainnya.
Dalam kesempatan ini, Plh Kepala BP Batam Purwiyanto mangatakan, untuk permulaan pengoperasian pipa air baku waduk tembesi ke Mukakuning, kapasitas yang akan digunakan sekitar 600 liter perdetik dengan batas maksimumnya sekira 730 liter perdetik.
“Dengan pengoperasian pipa tersebut, Waduk Mukakuning yang tadinya kekurangan, akan tercukupi dan Waduk Tembesi yang selama ini belum terpakai akan terpakai. Pembangunan sebelumnya telah dianggarkan Pemerintah untuk pembangunan Waduk Tembesi. Tentunya, dapat memberikan manfaat,” ujarnya.
Selain itu, nantinya akan disusul dengan pembangunan instalasi pengelolaan air atau pipa di Mukakuning sekitar 350 liter perdetik. Jadi produksi air bersih akan bertambah 50 liter perdetik sehingga pelayanan air bersih lebih baik ke depannya.

“Kapasitas sekira 600 hingga 700 liter perdetik dari Tembesi ke Mukakuning sampai dengan 5 ton akan cukup hingga 5 tahun ke depan. Air merupakan salah satu prioritas utama. Untuk tahun ini, waduk yang mengalami pendangkalan akan kami dalamkan kembali dengan bersinergi dengan PU,” ungkapnya.
Lebih jauh Purwiyanto menjelaskan, ada beberapa wacana ke depan guna kebutuhan air baku dapat lebih terjamin seperti halnya mengupayakan air hujan agar dapat mengalir ke waduk.
“Sempat ada wacana kita memakai air rebusan dan juga mengalirkan saluran-saluran air hujan yang dulunya terbuang kelaut selanjutnya akan kita upayakan supaya itu masuk ke waduk. Jadi dengan demikian jaminan kebutuhan air baku lebih terjamin,” terangnya.
Kemudian ia menghimbau, daerah tangkapan air (DTA) agar bersama-sama dapat dipelihara, jangan merusak waduk maupun merusak daerah tangkapan air.
“Apabila hal itu dilakukan, sama saja kita membunuh diri kita sendiri, anak cucu kita tentu nantinya pasti kesulitan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam Binsar Tambunan menyampaikan, jadi rencananya waduk tembesi memiliki kapasitas 600 liter perdetik, tetapi dari PT ATB sudah melaksanakan upgrading di lokasi WTP ini, dimana Waduk Mukakuning yang tadinya 300 liter perdetik sudah dinaikkan menjadi sekitar 530 liter perdetik.
“Air baku ini perlu kita suplai dari Tembesi, selama ini mungkin sudah 2 hingga 3 tahun melimpah, sehingga kekurangan air di Mukakuning dapat teratasi,” jelasnya.
Binsar menambahkan, kenapa kita merencanakan di Mukakuning, karena disitu terdapat reserver atau tandon air cukup besar berjumlah 8.000 meter kubik di belakang Batamindo, yang nantinya mungkin dari instalasi akan kita tambahkan ke suplai reserver itu sehingga yang posisinya sangat tinggi mencapai 100 meter diatas permukaan laut, sehingga dari reservear itu bisa turun grativitasi sampai ke pelosok pulau Batam.
“Sehingga titik-titik kritis dapat terlayani tanpa pemompaan,” sambungnya.
Memang kebijakannya, bahwa potensi yang ada di satu pulau sedapat mungkin melayani pulau yang bersangkutan. Jadi ada 6 waduk berada di Pulau Batam itu seyogyanya didistribusikan ke Pulau Batam.
“Seperti halnya di Monggak Rempang, Sei Gong Pulau Galang, tetapi mungkin kebutuhan air disana masih signifikan karena pembangunan belum dimulai sehingga potensi itu bisa kita koneksikan antar pulau antara Bintan, Barelang, Lingga. Jumlah anggaran yang digelontorkan mencapai Rp40 miliar, dengan panjang pipa 3,6 kilometer,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending