Meski Ditengah Pandemi, Pemprov Kepri Semakin Serius Tangani Stunting

Batam, KABARBATAM.COM – Meski Raih Penghargaan top 99 Inovasi Pelayanan Publik berhasil tangani stunting pada tahun 2019 lalu, Pemprov Kepri tak lengah dan terus meningkatkan kinerja dalam menangani stunting diwilayah Kepri dengan melibatkan sejumlah OPD, masyarakat dan pihak swasta dalam penanganannya.

“Penanganan stuting di Kepri sudah dimulai sejak tahun 2011 lalu sejak pemerintah pusat menetapkan stunting sebagai masalah nasional,” kata Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin pada acara Workshop Penguatan Kelembagaan, Pemantauan, Benchmarking, dan Pembelajaran Antar Daerah Dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi, di Hotel SwissBell Batam, Kamis (26/11/2020)

Pada acara diselenggarakan Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri itu dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Hari Nur Cahaya Murni, Pjs Gubernur Kepri mengungkapkan mengurus terkait kesehatan masyarakat bukanlah hal yang mudah apalagi tengah pandemi seperti saat ini.

Lanjut dia, yang mana pada waktu bersamaan pemerintah harus fokus membagi perhatian dan juga anggaran agar penanganan keduanya dapat berjalan dengan baik.

“Menangani stunting bukanlah perkara yang mudah, apalagi disaat pandemi ini karena seluruh APBD dan APBN difokuskan untuk penanganan Covid-19, namun stunting juga tidak bisa diabaikan,” kata Bahtiar

Sementara itu, Sementara itu Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Hari Nur Cahaya Murni memegaskan keberhasilan upaya penuruman prevalensi stunting membutuhkan keseriusan dan komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan melibatkan kerja sama multisektor yang terintegrasi.

Dengan demikian maka generasi cerdas dapat terwujud dan terciptanya Indonesia yang unggul kedepannya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammada Bisri, Kepala Dinas Pendidikan Kepri Muhammad Dalli, Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi, Kesbangpol Kepri Lamidi, Asisten 2 Ekonomi Pembangunan Kepri Mariani Eko Wati.