Connect with us

Batam

GMKI Batam Sambangi Korban Kebakaran di Batuaji

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F35566664

Batam, kabarbatam.com – Pascakebakaran yang terjadi di pemukiman Ruli Danau Merah RT 003 RW 026, Kelurahan Buliang, Batuaji, Kamis (12/9) lalu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Batam menyambangi lokasi kejadian, Minggu (16/9).

Peristiwa kerbakakaran yang menghanguskan 16 unit rumah dan menelan kerugian kurang lebih 800 juta rupiah itu, mengakibatkan 66 jiwa hidup terlantar dan terpaksa harus tinggal di beberapa tenda yang dididirikan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Batam.

Sebelumnya, tak lama setelah musibah itu terjadi, Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Cabang Batama, Cristian Pasaribu langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi di lapangan. Ia pun menemui Ramli Simatupang, selaku Ketua Posko dan perwakilan warga yang terdampak akibat musibah tersebut untuk bercerita tentang kronologis dan berdiskusi mengenai hal yang menjadi kebutuhannya.

“Setelah dilakukan pendataan, kami pun langsung melakukan pendanaan secara internal. Selain itu GMKI Cabang Batam juga turut mendirikan posko bantuan guna memudahkan masyarakat lain yang ingin menyalurkan bantuannyaa,” kata Cristian.

Ketua GMKI Cabang Batam, Sandy Sinaga meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam memberikan perhatian lebih terhadap korban kebakaran tersebut. Pasalnya, setibanya GMKI Cabang Batam datang ke lokasi, belum terlihat bantuan pangan maupun pangan yang diberikan Pemko Batam kepada seluruh korban kebakaran ruli Danau Merah, Batuaji itu.

“Kami minta pemerintah secepatnya mengirimkan bantuan agar beban warga akibat kebakaran ini sedikit banyak berkurang,” ujarnya.

“Kiranya tinggilah iman kita, tinggilah ilmu kita, tinggilah pengabdian kita. Ut Omnes Unum Sint,” kata Sandy dengan mengutip sebuah ayat dalam Amanat Perpisahan, yaitu pengajaran terakhir Yesus Kristus.

Sementara Ketua Posko Bantuan, Ramli Simatupang memberikan aprsesiasi besar terhadap hadirnya GMKI di tengah warga yang tertimpa musibah kebakaran. Ia pun menerangkan baju yang melekat di badan menjadi harta yang tersisa bagi banyak warga ruli Danau Merah.

“Jadi kami amat membutuhkan pakaian, sembako, juga materil, dan doa agar dapat melewati masa sulit ini,” tuturnya.

Advertisement

Trending