Kepri
Komisi III DPRD Kepri Desak PLN Batam Tambah Pembangkit Baru
Tanjungpinang, Kabarbatam.com– Komisi III DPRD Provinsi Kepri memberikan atensi dan perhatian terhadap kondisi kelistrikan Batam-Bintan. Dalam beberapa pekan terakhir, listrik di Batam Padam. Hal ini membuat DPRD Provinsi Kepri mendesak PLN Batam menambah pembangkit baru.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Irwansyah, mengungkapkan, apabila mencermati perkembangan pembangunan yang semakin pesat di Batam, mau tak mau akan berdampak pada kebutuhan listrik yang semakin meningkat di kota tersebut.
Hal ini, menurut Irwansyah, harus mendapat perhatian serius dari PLN Batam. Untuk mendorong percepatan pembangunan dan investasi tentu yang sangat dibutuhkan adalah ketersediaan listrik.
”Selain pesatnya pembangunan, faktor seringnya listrik padam juga mendasari kami meminta PLN Batam segera menambah pembangkit dengan membangun Tanjung Kasam II,” ujar anggota Komisi III DPRD Kepri Irwansyah.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, pembangunan Tanjung Kasam II nantinya akan menambah jumlah pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara. Dikatakan, pembangunan PLTU Tanjung Kasam II adalah yang paling cepat ketimbang harus membangun PLTU lain.
Dimana pembangunannya hanya memerlukan waktu dua tahun dan bisa langsung beroperasi karena sudah ada lahan serta memiliki pelabuhan bongkar muat batu bara sendiri.
Ditegaskannya, saat ini perbandingan jumlah pembangkit yang menggunakan gas sebesar 75 persen. Sedangkan batu bara sebesar hanya 25 persen. Jumlah tersebut dianggap tidak seimbang, terutama ketika jaringan gas bermasalah atau sedang dalam masa pemeliharaan, maka sebagian besar pembangkit di Batam akan berhenti beroperasi dan berakibat pasokan daya listrik berkurang drastis.
Direktur Operasi bright PLN Batam, Awaluddin Hafidz mengakui bahwa sekitar 4-5 bulan ini sistem kelistrikan di Batam kurang handal. Hal itu diakibatkan adanya gangguan di pembangkit. Terbaru, ada dua pembangkit listrik yang mengalami gangguan.
Satu di Tanjunguncang dan satu lagi di Panaran, total daya listrik yang dimiliki keduanya sebesar 100 MW. “Sebenarnya PLN sudah merencanakan cadangan listrik sebesar 20 sampai 25 persen. Tapi dalam pelaksanaan operasionalnya, ada gangguan-gangguan pembangkit yang tak bisa kami hindari,” kata Awaluddin, Senin (12/8/2019).
Saat gangguan terjadi, sambung Awaluddin, antara cadangan dan kebutuhan listrik hampir sama. Sehingga ketika terjadi gangguan lagi di pembangkit, maka terjadilah pemadaman.
Dari PLN sudah berupaya maksimal agar pemadaman yang terjadi bisa segera dipulihkan. “Insya Allah akhir September, pembangkit besar akan pulih dan akan bergabung kembali dengan sistem kelistrikan Batam-Bintan. Sehingga cadangan listrik kembali 20 sampai 25 persen,” ujarnya. (zal)
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial2 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam3 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam3 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam3 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang
-
Batam2 hari ago
Masuki Masa Tenang, H. Muhammad Rudi Ajak Tim Pemenangan dan Relawan Jaga Kekompakan