Connect with us

Batam

Dewan Sidak Reklamasi Kampung Belian, Hutan Bakau dan Mata Pencaharian Nelayan Terancam Hilang

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20211124 Wa0027

Batam, Kabarbatam.com – Dinilai menghambat mata pencarian, nelayan RT 01/RW 06 Kecamatan Batam Kota memprotes keras aktivitas reklamasi lahan di Kampung Belian.

Pasalnya, selain merusak kelestarian hutan mangrove, aktivitas reklamasi lahan di Kampung Belian juga mengganggu mata pencaharian nelayan selama kurun waktu sembilan bulan belakangan ini.

“Penimbunan lahan ini telah membuat hutan bakau mati. Kami pun jadi sulit cari ikan, air juga jadi keruh,” ungkap Ilhamdillah, perwakilan masyarakat.

Diungkapkan Ilhamdillah, sejak aktivitas reklamasi lahan itu berlangsung, pihak pengelola/pengusaha dalam hal ini PT.Glory Point tidak pernah bermusyawarah bersama masyarakat setempat dan menganggap wilayah tersebut tidak berpenghuni.

“Sejak aktifitas reklamasi ini berlangsung, kami tak pernah diajak bertemu atau musyawarah. Main masuk aja. Ibaratnya kata orang tak ada permisi atau ucapkan “Assalamualaikum”, main masuk aja ke rumah orang,” tuturnya.

Merasa gerah dengan ulah pihak pengembang, warga langsung mengadukan peristiwa yang dialami ke Komisi III DPRD Kota Batam.

Menyikapi keluhan warga, Anggota Komisi III DPRD Batam Arlon Veristo, bersama instansi terkait seperti BP Batam, Dinas Lingkungan Hidup, Lurah Belian, Camat Batam Kota, langsung meninjau lokasi reklamasi, Selasa (23/11/2021).

Saat sidak ke lokasi, dihadapan Anggota Komisi III DPRD Batam, salah satu warga Rahmad menceritakan asal usul lahan yang saat ini telah dikuasai oleh pihak pengembang.

“Dulunya dari tempat Bukit Dapur Arang Belian merupakan hutan bakau. Kemudian ditimbun dan dijadikan jalan untuk mengangkut tanah. Tanahnya, diambil di bukit itu kemudian dibawa ke lokasi sana,” ujar Rahmad warga Kampung Belian.

Akibat aktivitas reklamasi lahan tersebut warga pun meminta perhatian DPRD Batam, Pemko Batam, dan instansi terkait lainnya agar memperhatikan masalah ini.

Apalagi, Presiden Joko Widodo meminta agar melestarikan hutan bakau, namun justru sebaliknya di Batam hutan bakau ditimbun.

“Kemarin baru Presiden tanam bakau di Setokok, tapi di sini malah ditimbun,” ungkapnya. (*)

Advertisement

Trending