Batam
Dua Buruh Bangunan di Kabil Ditangkap Usai Cabuli Anak 12 Tahun Secara Bergantian
Batam, Kabarbatam com – Bejat, dua orang buruh bangunan mencabuli anak dibawah umur secara bersama-sama (Threesome) di lapangan bola, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada hari Senin (18/10/2021) sekira pukul 18.00 Wib. Korban yang masih berusia 12 tahun itu telah termakan bujuk rayu kedua pelaku berinisial RS dan WIC hingga 4 sampai 5 kali dicabuli.
Kapolsek Nongsa AKP Yudi Arvian mengatakan, peristiwa itu bermula sesaat kedua pelaku RS dan WIC mengajak korban untuk bertemu di pasar Kaliban, Kelurahan Kabil.
“Ketika itu tersangka RS dan WIC sepakat untuk melakukan persetubuhan secara bersama-sama (Threesome) terhadap korbannya,” ungkap AKP Yudi Arvian didampingi Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Syofian Rida saat konferensi pers di Polsek Nongsa, Jum’at (3/11/2021).
Setelah pertemuan itu berlangsung, pelaku membawa korban ke lapangan bola Kaveling Lama dan membujuk korban agar ingin bersetubuh dengannya.
“Termakan bujuk rayu pelaku, akhirnya pelaku berhasil menyetubuhi korban di semak-semak lapangan bola secara bersama-sama dan bergantian,” ujar Kapolsek Nongsa.
Dijelaskan Kapolsek, peristiwa itu terungkap setelah orang tua korban mengetahui isi pesan singkat WA pelaku dengan bahasa-bahasa aneh terhadap korban.
Mendapati laporan korban, tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Nongsa melakukan serangkaian penyelidikan dan berhasil mengamankan kedua pelaku di Perumahan Armindo, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa.
“Menurut pengakuannya, pelaku telah melakukan perbuatan cabul itu sebanyak 4 hingga 5 kali secara bergantian dan bersama-sama (threesome) usai termakan bujuk rayu,” terangnya.
Selain mengamankan kedua pelaku, Polsek Nongsa juga menyita barang bukti berupa jaket bewarna hitam milik pelaku yang digunakan pelaku sebagai alas bersetubuh dengan korban, 1 helai baju kaos warna hitam, 1 helai celana leajing bewarna hitam, 1 helai jilbab merah jambu, 1 helai singlet bewarna putih dan 1 helai celana dalam bewarna ungu milik korban.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 81 Ayat 2 Juncto Pasal 76 D atau Pasal 82 Ayat 1 Juncto Pasal 76 E Undang-Undang Republik Indonesia No 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda paling banyak Rp 5 Miliar. (Atok)
-
Batam2 hari agoKawasan Industri Wiraraja Buka Lowongan Besar-Besaran 2026, Tahap Awal 10 Ribu Orang
-
Headline21 jam agoAdy Hermawan Resmi Nahkodai DPD Hanura Kepri, Ini Pesan Ketum Oesman Sapta Odang
-
Headline3 hari agoDilantik Wagub, Henky Mohari Terpilih Lagi Ketuai KPID Kepri: Siap Bersinergi dengan Semua Pihak
-
Batam21 jam agoAda Penyambungan Pipa Jalur Bundaran Bandara, Pelanggan ABHi di Wilayah Ini Agar Segera Menampung Air
-
Batam3 hari agoAda Pekerjaan Penyambungan Pipa di Bengkong Seken, Ini Wilayah Terdampak Aliran Air Mengecil
-
Batam2 hari agoOptimalkan Tata Kelola Kelembagaan, Kepala BP Batam Sambangi Kejati Kepri
-
Batam3 hari agoBejat, Seorang Ayah di Sagulung Tega Cabuli Anak Kandungnya
-
Batam2 hari agoPeraih Anugerah Investasi BP Batam 2025, Li Claudia: Perkuat Kolaborasi untuk Batam Lebih Maju dan Modern



