Connect with us

Batam

Buya Safari Lempar Mikrofon, Pengamat Politik: Berdebatlah Sekeras Mungkin, Tapi Jangan Main Fisik

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

img 20220903 213228
Zamzami A Karim.

Batam, Kabarbatam.com – Pengamat politik, Zamzami A Karim menyoroti sikap Anggota Komisi I DPRD Batam, Safari Ramadhan yang ngamuk saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Batam, Jumat (2/9/2022) siang.

Di mana, Safari Ramadhan yang juga merupakan Ketua DPC PAN Kota Batam dalam RDP tersebut, tak dapat mengendalikan emosi hingga sampai melemparkan mikrofon dan naik ke atas meja.

Menurut Zamzami A Karim, yang merupakan Dosen Stisipol Raja Haji, kalau kemarahan itu dipicu karena ketidakbecusan pejabat terhadap kekacauan dalam pemilihan RW dimaksud dan menyebabkan terganggunya pelayanan publik, menurutnya hal yang wajar. Sudah menjadi tugas seorang anggota dewan menegur dengan keras, karena mereka menjalankan fungsinya mengawasi jalannya pemerintahan.

“Tetapi sangat disayangkan jika yang ditampakkan ke publik adalah cara marah yang berlebihan sehingga mengabaikan nilai-nilai etika dan kepatutan,” kata Zamzami A Karim, Sabtu (3/9/2022).

Dilanjutkan Zamzami, dari segi psikologi publik, masyarakat kita memang lebih menyorot pada sikap dan tindak tanduk anggota dewan, karena mereka pemimpin di masyarakat yang dipercayakan mewakili rakyat.

“Saya rasa ada yang menganggapnya sebagai tontonan menarik di tengah gersangnya peran DPRD dalam menjalankan fungsi kontrolnya selama ini. Tetapi tentu ada juga yang melihat ini sebagai cara si Buya (Safari Ramadhan) coba membongkar praktek politisasi dalam pemilihan RT dan RW di Batam. Dari sudut pandang politik ini adalah arena persaingan politik baik untuk Pileg maupun Pilkada di 2024 nanti,” paparnya.

Dikatakan Zamzami A Karim, kejadian tersebut tentunya akan berdampak pada Safari Ramadhan, DPRD Kota Batam, dan publik tentunya. Karena dinilai melanggar nilai etika dan kepatutan, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPRD Batam bisa mengambil tindakan.

“Bagaimanapun tidak patut dan berbahaya jika membiarkan wakil rakyat yang menyerang lawan bicaranya secara fisik seperti itu. Berdebatlah sekeras mungkin, tapi jangan main fisik, itulah cara politik berkeadaban,” kata Zamzami A Karim.

Pandangan senada juga diutarakan Direktur Perwakilan Public Trust Institute Kepulauan Riau, Robby Patria. Menurutnya apapun alasannya, namanya gedung dewan itu merupakan tempat terhormat. Siapa pun yang menjadi anggota dewan harus mampu menjaga sikap.

“Jadi mereka yang menjadi anggota dewan harusnya berprilaku menjaga etika sopan santun, etika yang berlaku di seluruh dunia. Di Barat, di Timur, tak akan membenarkan etika naik ke atas meja dan melempar mik ke arah lawan bicara,” tegasnya.

“Makanya kata Rasulullah, kalau marah suruh berwudhu. Biar sejuk dan otak kembali normal,” kata Robby.

Diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Batam, Safari Ramadhan yang lebih dikenal dengan panggilan Buya emosi usai mendengarkan penjelasan dari Lurah Tanjungriau, Afrizon Djohar. Menurut Buya, seorang lurah seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan warganya dengan cepat, agar tak terjadi konflik di tengah-tengah masyarakat. Seperti masalah pemilihan RW 14 Perumahan Galaxy Park, Marina, Kelurahan Tanjungriau, Kota Batam, yang menjadi bahasan di RDP.

Buya yang emosi kemudian melemparkan mik ke arah lawan bicara. Tak hanya sampai di situ, dia kemudian naik ke atas meja. Situasi tersebut kemudian diredam oleh Ketua Komisi I, Lik Khai yang memimpin jalannya RDP tersebut.(ara)

Advertisement

Trending