Batam, Kabarbatam.com – Natal Keluarga Ikatan Halawa Kota Batam atau Orahua Onodo Halawa (Onhab) berjalan dengan khidmat, Sabtu (28/12/2019) malam. Acara yang digelar di GPI Dapur 12 Sagulung, Batam, Kepri dihadiri ratusan orang. Yang terdiri dari keluarga Halawa dan para undangan.
Pendeta Marnaek Nainggolan dalam khotbahnya, mengajak keluarga Halawa dan umat tetap hidup dalam kasih. Sebab kata Nainggolan, hidup dalam kasih bisa menutupi dosa dengan yang lainnya.
“Umat Nasrani tidak mengenal kata dendam terhadap sesama. Maka, melalui momen Natal ini sesuai tema natal Makna Natal di Hatiku untuk saling mengasihi. Mengasihi sesama juga mengasihi Tuhan. Untuk mempererat tali persaudaraan,” khotbahnya.
Ia mengatakan, nats yang dikutip dari Kitab Matius 22 : 37-38 : Kasih Kepada Allah Menentukan Ukuran Kasih Kita Kepada Sesama, diharapkan tidak sekedar slogan semata. Katanya, harus ada implementasi dalam hidup rukun. Baik di keluarga Halawa itu sendiri, maupun terhadap sesama.
“Bukankah Kristus Yesus mengajarkan kasih? Lalu apa kuasa kita dendam terhadap sesama yang menyakiti mu? Mulai saat ini, lepaskan dosa itu dan hidup dalam kebenaran,” harap Nainggolan.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal Onhab Batam Anwar Halawa mengatakan syukur atas terselenggaranya Natal itu. Meski sesederhana mungkin, namun makna Natal sesungguhnya dapat menjadi benteng hidup dalam kasih.”Diharapkan acara serupa dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Ketua Onhab Kota Batam Mesakhi Halawa menjelaskan, organisasi marga ini sudah sejak 2005 di Batam. Atau sampai 2019 ini, Onhab sudah berumur sekitar 14 tahun. Saat ini, tercatat ada 36 keluarga yang sudah mendaftar. Hanya saja kata dia, masih terdapat ratusan keluarga Halawa lagi yang tersebar di seluruh Kota Batam yang belum terdata.
“Kami terbatas waktu untuk mengenal saudara kita. Untuk itu, lewat momen Natal ini kami berharap untuk segera bergabung. Pada prinsipnya, perkumpulan ini adalah berbasis untuk menjaga tali persaudaraan. Sesuai anggaran dasar, tidak saja hanya marga Halawa yang boleh ikut bergabung. Tapi keponakan, ipar, atau cucu marga Halawa juga dapat bergabung,” jelas Mesakhi.
Mesakhi berharap dengan terjalinnya komunikasi antar sesama lewat perkumpulan Halawa, dapat mewujudkan tolong-menolong.
“Karena saudara dekat kita sudah tinggal di kampung masing-masing. Nah, dengan adanya perkumpulan ini tidak sendiri lagi di Batam. Melainkan ada banyak saudara kita,” harapnya.
Tokoh pemuda dari keluarga Halawa, Leo Halawa juga berpesan, agar pemuda-pemudi keluarga Halawa dapat bergabung untuk saling mengenal keluarga. “Semangat pemuda tentu sebagai modal untuk mengembangkan SDM yang ada. Kami sangat berharap, Keluarga Halawa bisa berbaur dengan perantau siapa saja yang ada di Batam,” kata Leo
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, Polri, Anggota DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha, Pengurus DPD HIMNI Kepri dan para undangan lainnya.
Sekedar diketahui, Halawa adalah salah satu marga dari 124 marga yang ada di suku Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Marga Halawa berdasarkan data kependudukan, marga terbanyak jumlahnya di pulau Nias. Karena empat kabupaten yakni Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat dan Kota Madya Gunungsitoli di Pulau Nias hampir rata ada marga Halawa. Dan tersebar karena merantau ke pulau Sumatera, Jawa dan beberapa daerah di Indonesia. (*)