Batam
Polisi Beberkan Hasil Otopsi Jenazah Warga Binaan Rutan Kelas IIA Batam

Batam, Kabarbatam.com – Penyebab meninggalnya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIA Batam Debby Sumawanto (53) murni karena penyakit yang dideritanya.
Hal ini dikuatkan oleh hasil otopsi yang dilakukan pihak Kepolisian. Dimana, Debby Sumawanto meninggal karena penyakit.
“Dokter forensik menjelaskan bahwa hasil autopsi penyebab meninggalnya Debby Sumawanto karena ada penyakit di organ paru-paru,” ujar Kompol Budi Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Jum’at (5/5/2023).
Budi menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah Debby Sumawanto.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sehingga, dari hasil otopsi dan pemeriksaan penyelidikan kasus ini dinyatakan selesai,” jelas Budi.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIA Batam, Provinsi Kepulauan Riau dilaporkan meninggal dunia di RSUD Embung Fatimah, Selasa (2/5/2023) sekira pukul 13.00 WIB.
Diketahui, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut bernama Debby Sumawanto (34). Pria kelahiran Jambi merupakan tahanan Kejaksaan Negeri Batam yang menghuni Ruang Karantina Blok B6 Rutan Kelas IIA Batam.
Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta Mahendra melalui Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Yuda Firmansyah menjelaskan, sekira pukul 07.30 Wib, salah satu petugas jaga mengecek keadaan kamar tahanan dan mempertanyakan perihal kondisi kesehatan para tahanan.
“Salah satu tahanan di ruang karantina blok B6 atasnama Debby Sumawanto mengeluh sakit di jempol sebelah kanan sehingga petugas jaga melaporkan ke klinik rutan untuk diambil tindakan medis,” ujar Ipda Yuda Firmansyah.
Kemudian, sekira pukul 09.30 Wib, korban Debby Sumawanto mengeluh sakit sehingga di rujuk ke RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan tindakan medis.
“Sekira pukul 10.00 Wib, korban menerima tindakan medis di IGD RSUD Embung Fatimah. Namun, kondisi korban semakin menurun dan sekira pukul 13.00 Wib korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RSUD embung Fatimah,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Kepala Rutan Kelas IIA Batam Faizal Gerhani Putra melalui Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Batam Ismail membenarkan peristiwa tersebut.
“Ya benar, tadi pagi sekira pukul 10.00 Wib, korban sempat mengeluhkan rasa sakit dan kami langsung membawanya ke RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan tindakan medis. Namun, sekira pukul 13.00 Wib kondisi korban semakin menurun dan dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Ismail.
Ismail menuturkan, hasil dianogsa korban yang dikeluarkan oleh dokter menunjukkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit sesak nafas.
“Hasil dianogsa, korban memiliki riwayat penyakit sesak nafas,” pungkasnya. (Atok)






-
Batam1 hari ago
Kawasan Industri Wiraraja Buka Lowongan Besar-Besaran 2026, Tahap Awal 10 Ribu Orang
-
Headline2 hari ago
Dilantik Wagub, Henky Mohari Terpilih Lagi Ketuai KPID Kepri: Siap Bersinergi dengan Semua Pihak
-
Batam3 hari ago
Wali Kota Amsakar Optimistis Realisasi Anggaran Batam Capai Target Akhir 2025
-
Natuna2 hari ago
Cen Sui Lan Disematkan sebagai Kader Terbaik di HUT ke-61 Partai Golkar
-
Batam2 hari ago
Ada Pekerjaan Penyambungan Pipa di Bengkong Seken, Ini Wilayah Terdampak Aliran Air Mengecil
-
Batam3 hari ago
Di Depan Pemerintah Amerika, Fary Francis Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
-
Batam3 hari ago
Amsakar Akan Benahi Jalan dan Drainase Lumba-Lumba hingga Duyung, Target Rampung Akhir 2025
-
Batam1 hari ago
Optimalkan Tata Kelola Kelembagaan, Kepala BP Batam Sambangi Kejati Kepri