Connect with us

Batam

Kunjungan Turis China ke Batam Menurun 30 hingga 40 Persen

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Batam, Kabarbatam.com– Virus Corona yang merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China, ternyata berdampak terdapat kunjungan wisatawan asal China ke Batam. Kunjungan turis dari negeri tirai bambu tersebut turun sekitar 30-40 persen.
Rinto Gunawan, Humas Kanwil Kemenkum HAM Kepri, mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisatawan warga negara China ke Batam mulai terasa sejak Virus Corona mencuat di Wuhan, China.
“Penurunannya mulai terasa saat virus ini mencuat di Wuhan. Batam ikut terkena dampaknya. Banyak yang membatalkan kunjungannya ke Batam,” ujar Rinto kepada wartawan di Batam, Selasa (4/2/2020).
Rinto mengatakan, tak dipungkiri Batam menjadi wilayah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asal Tiongkok. Selain melalui jalur laut, banyak di antaranya juga masuk ke Batam melalui jalur udara yakni flight carter.

Wisatawan mancanegara di terminal kedatangan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, belum lama ini. (Foto: Kabarbatam.com)


“Banyak juga wisman dari China ini masuk melalui jalur penerbangan China – Batam dan sebaliknya. Nah, sejak virus Corona mulai merebak di Wuhan, jalur penerbangan ini kemudian dihentikan sementara waktu sehingga kunjungan ke Batam ikut menurun,” ujarnya.
Sebelum kasus Virus Corona merebak, sambung Rinto, banyak wisatawan berkunjung ke Batam. Mereka didatangkan oleh agen perjalanan wisata. “Saya juga sempat berbincang dengan pelaku usaha di bidang perhotelan. Mereka ikut merasakan dampak dari menurunnya kunjungan wisman dari China ini,” ujarnya.
Menurutnya, lalu lintas kunjungan wisman China yang datang ke Batam terpantau masuk melalui pelabuhan internasional dan Bandara Hang Nadim Batam. “Perkiraan kami, penurunannya sekitar 30-40 persen,” kata Rinto.
Selain di Batam, penurunan jumlah kunjungan wisatawan juga dirasakan di Jakarta, Bali, dan beberapa wilayah lainnya. Sementara itu, Pemerintah Indonesia secara resmi akan menutup akses kunjungan baik dari dan ke China untuk sementara waktu.
“Informasi yang kami terima, resminya akan diberlakukan mulai 5 Februari besok. Kami juga masih menunggu petunjuk teknisnya (Juknis) dari pemerintah,” pungkas Rinto. (Aan)

Advertisement

Trending