Anggota Komisi III DPRD Batam Tepis Dugaan Suap dari Pollux Habibie

Batam, Kabarbatam.com– Anggota Komisi III DPRD Kota Batam Muhammad Jefry Simanjuntak menepis isu tak sedap terkait dugaan suap sebesar Rp 300 juta rupiah dari manajemen Pollux Habibie, terkait hearing tembok pembatas superblok Meisterstadt Pollux Habibie.
Saat ditemui Kabarbatam.com, Senin (24/2/2020), pihaknya mengaku tidak sepeserpun menerima uang dari managemen Pollux Habibie.
“Jujur saya katakan, kami Anggota Komisi III DPRD Kota Batam sampai detik ini sepeserpun tak ada uang yang kami terima, baik dari pihak Pollux Habibie langsung, maupun dari temen-temen pimpinan yang menurut informasinya mendapatkan dana sebesar 300 juta rupiah,” ujarnya.
Jefry mengatakan bahwa kabar adanya suap ke Komisi III DPRD Batam tidak benar. Dikatakan Jefry, sejauh ini pihaknya masih menaruh perhatian terhadap perkembangan pascarobohnya pagar pembatas tersebut.
“Kami meminta buku Amdalnya, namun belum diserahkan. Apabila ada isu seperti itu (dugaan suap), sah-sah saja,” ungkapnya.
Pada waktu RDP kemarin, saya sudah meminta dibuka buku Amdalnya agar kami bisa mengecek. Kami akan survei kembali terkait bangunannya apakah sudah sesuai dengan Amdal atau tidak.
“Kembali lagi saya tegaskan, sampai detik ini kami tidak ada menerima uang sebesar Rp 300 juta rupiah dari pihak management Pollux Habibie seperti isu yang beredar,” tegasnya.
Dikatakan, Komisi III akan mengundang kembali pihak Pollux Habibie dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk menindak lanjuti penyelesaian yang sudah diselesaikan dengan masyarakat perumahan Citra Batam.
“Menurut informasi yang kami terima penyelesaian terhadap masyarakat Citra Batam mengenai dampak runtuhnya tembok pembatas Pollux Habibie tinggal 5 persen lagi,” pungkasnya.
Pantuan di lapangan, pihak Meisterstadt Pollux Habibie telah memperbaiki bangunan rumah warga di antaranya pagar rumah yang rusak akibat dampak longsor di lokasi beberapa waktu lalu. 
Pollux Habibie juga telah memperbaiki pagar dengan membangun pagar yang baru. (Tok)