Connect with us

Ekonomi

Angkutan Udara Jadi Faktor Peningkatan Inflasi Kepri pada Desember 2021

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20220104 Wa0048
IHK Kepri pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,86% (mtm).

Batam, Kabarbatam.com – Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Desember 2021 mengalami inflasi. Secara bulanan, IHK Kepri pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,56% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,86% (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi pada Desember 2021 adalah angkutan udara cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras.

Sementara itu, IHK Nasional mengalami inflasi 0,57% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm). Secara tahunan, IHK Kepri pada Desember 2021 meningkat menjadi 2,26 (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,75% (yoy).

Berdasarkan disagregasi, inflasi Kepri pada Desember 2021 utamanya didorong oleh kelompok volatile food yang mengalami inflasi sebesar 0,66 (mtm) dengan andil 0,13% (mtm) sejalan peningkatan harga cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras.

Lebih lanjut, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 1,20% (mtm) dengan andil 0,22% (mtm) yang bersumber dari peningkatan harga angkutan udara, aneka rokok dan angkutan dalam kota.

Kelompok inti juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,34% (mtm) dengan andil 0,21% (mtm) bersumber dari peningkatan makanan jadi. Dengan perkembangan tersebut, IHK Kepri pada Desember 2021 masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi Nasional tahun 2021 sebesar 3 ± 1% (yoy).

Upaya pengendalian inflasi oleh TPID pada tahun 2021 dilakukan dengan mengacu pada kebijakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).

Langkah pengendalian inflasi pada Desember 2021 akan difokuskan untuk mengantisipasi peningkatan harga komoditas pangan ditengah peningkatan mobilitas masyarakat sejalan penurunan level PPKM.

Terkait hal tersebut, beberapa rekomendasi dalam rangka pengendalian inflasi antara lain: (i) Untuk menjaga ketersediaan pasokan, OPD terkait terus didorong untuk melakukan monitoring harga serta stok barang melalui kegiatan sidak pasar dan gudang distributor serta menjalankan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) terutama untuk pembelian komoditas pangan strategis serta melakukan operasi pasar jika diperlukan.

Monitoring yang dilakukan diantaranya memprioritaskan aktivitas bongkar muat komoditas pangan strategis di pelabuhan, mendorong sinergi melalui OPD dalam rangka meningkatkan produktivitas/produksi pangan lokal.

Selain itu juga, memperkuat kelembagaan petani/peternak/nelayan dan BUMD untuk mengoptimalkan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) eksisting maupun menginisiasi KAD baru dan optimalisasi bantuan sarana produksi serta mendorong pemanfaatan digitalisasi pemasaran produk hasil pertanian dengan menggunakan pembayaran non-tunai.

IHK Kepri pada Januari 2022 diperkirakan berada pada kisaran 0,xx s/d 0,xx% (mtm), atau inflasi 2,xx% s/d 2,xx% (yoy).

Beberapa risiko peningkatan inflasi yang perlu diwaspadai pada Januari 2021 antara lain, penurunan level PPKM berpotensi mendorong peningkatan mobilitas masyarakat dan konsumsi masyarakat, eningkatan curah hujan dan gelombang laut berpotensi memicu penurunan pasokan ikan segar dan produksi sayur-sayuran.

Selain itu, peningkatan mobilitas masyarakat akan mendorong kenaikan tarif angkutan udara, serta dampak kenaikan harga CPO secara global tetap perlu diwaspadai terutama terhadap kenaikan harga minyak goreng.(*)

Advertisement

Trending