Connect with us

Batam

Baru Terungkap, Seorang Tenaga Kerja Asing Dilaporkan Tewas Lakakerja di PT KIDE

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Screenshot 20240518 141531 Whatsapp
Suasana dan aktivitas TKA asal Tiongkok di salah satu perusahaan di kawasan industri di Kabil, Kota Batam.

Batam, Kabarbatam.com – Selain mempekerjakan hampir sebagian besar Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, peristiwa naas laka kerja yang cukup mengenaskan ternyata juga pernah terjadi di PT KIDE Kawasan Industri PT Nusa Solar Indonesia, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Salah satu saksi mata kejadian tersebut, Agus mengungkapkan, bahwa peristiwa naas itu terjadi sekitar 2 bulan lalu saat menjelang bulan puasa.

“Laka kerja itu terjadi saat TKA ini tengah bekerja. Material besi yang diangkat oleh alat berat crane tiba-tiba jatuh dan menimpa TKA tersebut hingga tewas,” ungkap Agus.

Lanjut, Agus menuturkan, tak berapa lama mobil Ambulance tiba di lokasi dan secepat mungkin mengevakuasi jasad TKA tersebut. “Anehnya mobil Ambulance itu tidak dihidupkan sirine dan langsung secepat mungkin mengevakuasi jasad pria tersebut ke RS Soedarsono,” ujarnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy membenarkan peristiwa laka kerja tersebut.

“Iya, sudah kita serahkan ke kedutaan,” singkat Kompol Restia Octane Guchy, Sabtu (18/5/2024) siang.

Sebelumnya, keberadaan puluhan TKA asal Tiongkok yang direkrut langsung oleh PT KIDE sempat menjadi pusat perhatian masyarakat setempat.

Meski, Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam mengklaim bahwa keberadaan TKA asal Tiongkok ini telah dilengkapi dokumen Keimigrasian, masyarakat justru sangat menyayangkan tindakan perusahaan yang lebih memprioritaskan TKA tersebut ketimbang pekerja lokal.

“Masyarakat di Kecamatan Nongsa masih banyak yang menganggur. Kenapa perusahaan itu lebih memilih memprioritaskan TKA dibandingkan masyarakat tempatan. Sementara sudah jelas perusahaan itu berdiri di negara Indonesia,” ujar Akmal, masyarakat tempatan Kabil.

Menurut Akmal, Pemerintah Provinsi Kepri dan terkhusus Penko Batam diharapkan dapat kembali mengevaluasi soal penerimaan TKA asing. Mengingat, masih banyak masyarakat di Batam yang belum mendapatkan pekerjaan.

“Penerimaan TKA seharusnya dibatasi, berikanlah kesempatan kepada kami masyarakat setempat. Apalagi, posisi kerja TKA tersebut masih sebatas buruh kasar, atau operator dan atau mungkin setingkat lebih tinggi, tanpa tenaga mereka pun kami masih sanggup. Minimal warga Batam yang juga memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan dapat diakomodir di perusahaan tersebut,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending