Batam Jadi Pusat Transformasi Digital Kuliner: ESB Hadirkan Inovasi bagi Pelaku UMKM hingga Restoran Besar

Batam, Kabarbatam.com – Di tengah semangat bangkitnya ekonomi daerah, sektor UMKM khususnya usaha kuliner di Sumatera terus menunjukkan peran vitalnya sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Dari kedai kopi di pusat kota hingga restoran seafood di wilayah pesisir, para pelaku usaha kuliner lokal giat berinovasi mengikuti tren baru.

Namun di balik semangat itu, banyak pengusaha masih bergelut dengan masalah klasik seperti manajemen operasional yang rumit, pencatatan manual, dan akses teknologi yang terbatas.

Menjawab tantangan tersebut, PT Esensi Solusi Buana (ESB) hadir memperluas layanan transformasi digital berbasis cloud khusus industri F&B ke wilayah Sumatera, dimulai dari Batam.

“Transformasi digital bukan sekadar soal teknologi baru, tapi bagaimana memahami kebutuhan pelaku usaha dan menghadirkan solusi yang tepat,” kata Gunawan, Co-Founder & CEO ESB.

Batam dipilih sebagai kota pembuka ekspansi ini karena posisinya yang strategis sebagai pintu masuk bisnis dan wisata internasional. Data Badan Pusat Statistik mencatat, sepanjang Januari-November 2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam mencapai 1,16 juta orang, naik 8,23 persen dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan wisata ini mendorong tren kuliner baru seperti kafe artisan dan restoran tematik yang makin diminati.

Sebagai langkah awal, ESB menggandeng komunitas lokal, termasuk Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Batam, untuk menggelar diskusi dan sharing session.

Dalam acara tersebut, pelaku usaha diajak mengenal teknologi yang dapat membantu mereka mengelola bisnis lebih efisien, mulai dari sistem kasir digital (ESB POS), pengelolaan pesanan online (ESB Order), manajemen keuangan berbasis ERP (ESB Core), hingga asisten AI bernama OLIN yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

“Digitalisasi bukan hal rumit, tapi alat sederhana untuk menata bisnis agar lebih efisien dan terarah,” ujar Edwin Djaja, Regional Sales Head ESB.

Selain demo teknologi, sesi sharing juga diisi oleh Agung Haryadi, F&B Educator & Management Consultant, yang membahas rumus tumbuh cepat dan bertahan lama di bisnis kuliner.

Pengusaha lokal seperti Mahmud Fauzi Lubis, Founder Tjap Nyonya Dimsum Batam, berbagi kisah sukses memanfaatkan digitalisasi untuk bertahan di pasar yang kompetitif.

Pendekatan ESB berbasis komunitas ini tidak hanya berhenti di Batam, melainkan akan berlanjut ke Medan dan Palembang, membangun ekosistem yang mendukung pelaku usaha kuliner terus belajar, berinovasi, dan berkembang.

“Ketika pelaku kuliner maju, ekonomi daerah pun ikut tumbuh. Teknologi hanyalah alat, nilai sebenarnya datang dari bagaimana kita memanfaatkannya bersama,” ujar Gunawan optimis.

PT Esensi Solusi Buana (ESB) terus mengukuhkan posisinya sebagai mitra digital terpercaya industri kuliner Indonesia. Perusahaan teknologi lokal ini menghadirkan solusi operasional berbasis cloud yang dirancang khusus untuk mendukung bisnis Food & Beverage (F&B) dari skala UMKM hingga jaringan restoran besar.

Sejak didirikan pada 2018, ESB telah melayani lebih dari 30.000 merchant dan 13.000 brand di Indonesia serta Asia Tenggara. Solusi ESB kini tersebar di 38 provinsi dan lebih dari 400 kota di Tanah Air, dengan kantor perwakilan di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, hingga Batam.

ESB menawarkan rangkaian produk lengkap yang menyentuh berbagai aspek bisnis F&B, antara lain: ESB POS (Point of Sales): Sistem kasir digital terintegrasi untuk efisiensi operasional outlet, ESB Core (ERP): Manajemen bisnis end-to-end mulai dari inventaris hingga keuangan, ESB Order: Solusi pemesanan online untuk dine-in, takeaway, dan delivery, ESB Goods: Platform supply chain B2B yang menghubungkan restoran dengan supplier terpercaya, dan OLIN by ESB: Asisten kecerdasan buatan (AI) pertama di industri kuliner Indonesia. (R/Atok)