Connect with us

Headline

COVID-19 Melonjak hingga 100 Kasus, Dinkes Karimun Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F30383488
RSUD HM Sani Karimun. (Foto: Fb RSUD HM Sani)

Karimun, Kabarbatam.com – Kasus pasien positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengalami lonjakan tajam sepekan terakhir.
Sejak munculnya kasus pertama pada bulan Maret 2020 lalu, kini Karimun telah mencatatkan total 100 kasus pasien terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi kepada Kabarbatam.com, Rabu (21/10/2020) siang.
“Hingga hari ini (Rabu), Karimun sudah 100 kasus (COVID-19),” ujar Rachmadi.
Dari 100 kasus tersebut, Rachmadi menyebut terdapat 46 orang yang masih dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Ia merincikan dari 46 pasien tersebut, 20 pasien dirawat di RSUD Muhammad Sani Karimun, 2 pasien di Rumah Sakit Bakti Timah, 2 pasien di Puskesmas Meral Barat dan 12 orang dirujuk ke RS Khusus Infeksi Pulau Galang, Batam.
Lebih lanjut, kata dia, terus bertambahnya pasien positif COVID-19 itu menyebabkan sebagian pasien terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pasalnya, rumah sakit dan sarana penunjang lainnya di Karimun tidak dapat menampung lagi pasien positif karena daya tampungnya terbatas.
“Sebanyak 8 pasien yang baru saja dinyatakan positif terpaksa diisolasi secara mandiri di kediaman masing-masing,” kata Rachmadi.
Tidak hanya di Karimun, Rachmadi juga mengungkapkan bahwa RSKI Pulau Galang, Batam saat ini juga sudah penuh.
“Kita berharap dalam 1-2 hari ini ada yang kosong, nanti mereka akan kami rujuk ke RSKI Galang,” kata Rachmadi.
Perihal kebijakan isolasi mandiri delapan orang pasien positif Covid-19 tersebut, Rachmadi menjelaskan bahwa kebijakan itu diperbolehkan oleh Kementerian Kesehatan.
Meski begitu, ia memastikan delapan orang tersebut tidak akan keluar dari rumah mereka selama proses isolasi dijalani.
Karena pihaknya akan berkoordinasi dengan Puskesmas, aparat kepolisian dan perangkat RT dan RW setempat untuk memastikan pasien tersebut menjalani isolasi mandiri dengan baik.
“Jika mereka keluar, nanti kita minta tim Gugus Tugas menindak tegas karena kita melarang mereka untuk keluar,” ungkap Rachmadi.
Dengan melonjaknya jumlah kasus positif COVID-19 di Karimun hingga mencatatkan 100 kasus, Rachmadi menyampaikan imbauan dan pesan kepada masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan, kasihanilah tim (medis) saya karena dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada, kalau kita bicara kepulauan kalau terjadi pembludakan sulit sekali, beda dengan Jawa bisa dikirim ke banyak lokasi rujukannya kan, kalau di sini kan susah,” ucap Rachmadi.
Pihaknya mengimbau masyarakat Karimun agar mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan setiap kali selesai beraktivitas menggunakan sabun.
“Kami juga mengimbau masyarakat Karimun agar menghindari kerumunan, tidak bepergian keluar daerah jika tidak terlalu mendesak, dan selalu menjaga pola hidup sehat, istirahat secara teratur dan rutin berolahraga minimal dua atau tiga kali dalam seminggu agar kesehatan tetap terjaga,” pungkasnya. (Yogi)

Advertisement

Trending