Connect with us

Karimun

Cukur Rambut Massal di Masjid Baitul Hikmah Karimun Kembali Digelar

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20211020 Wa0122
Pengurus Masjid Baitul Hikmah dan Pemuda Gang Awang Noor menggelar cukur rambut massal di Masjid Baitul Hikmah Gang Awang Noor, Baran Barat, Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Minggu (17/10/2021).

Karimun, Kabarbatam.com – Pengurus Masjid Baitul Hikmah dan Pemuda Gang Awang Noor menggelar cukur rambut massal di Masjid Baitul Hikmah Gang Awang Noor, Baran Barat, Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Minggu (17/10/2021).

Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati hari lahir atau maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1443 Hijirah atau tahun 2021.

Acara cukur rambut massal itu sendiri merupakan adat suku Melayu Islam yang digelar setiap tahunnya di Kabupaten Karimun.

Menurut ajaran Agama Islam, mencukur rambut bayi ketika baru lahir bukan merupakan hal yang wajib, tetapi sunnah muakkad bagi bayi laki-laki maupun perempuan. Sunnah muakkad artinya sangat dianjurkan pelaksanannya atau mendekati wajib.

Etika mencukur rambut bayi dalam Islam diterapkan sejak bayi lahir. Hal ini merupakan kebaikan dan untuk menunjukkan iman kepada Allah SWT. Mencukur rambut bayi setelah ia dilahirkan juga dimaksudkan untuk “membersihkan” bayi.

Namun, jika pada saat itu orang tua tidak mampu untuk menyelenggarakan aqiqah serta cukur rambut, maka dapat menunda pelaksanaan sampai mampu secara finansial.

Jadi, tujuan masyarakat Kabupaten Karimun menggelar cukur rambut massal tentunya untuk mempermudah masyarakat dalam melaksanakannya tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak.

Menurut pantauan, dalam acara cukur rambut massal yang digelar secara hikmah tersebut, diiringi dengan berzanji dan asrakal yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat dari berbagai daerah di Kecamatan Meral.

Dalam berzanji dan asrakal tersebut, terdapat shalawat-shalawat dan doa-doa indah yang dilantunkan saat prosesi cukur rambut berlangsung.

Menariknya, pada peringatan tahun ini, panitia penyelenggara menyediakan 1443 butir telur berkah sesuai dengan tahun 1443 hijriah yang dibagikan kepada masyarakat.

Ketua penyelenggara acara cukur rambut massal, Joko mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur karena dapat kembali melaksanakan acara tersebut.

Mengingat, sudah dua tahun terakhir acara tersebut ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

“Ini merupakan acara yang sangat dinanti-nantikan masyarakat di daerah kita, sudah lama kita tak buat acara ini, wabah covid-19 membuat kita selalu dibatasi, tapi sekarang Alhamdulillah, Covid-19 di Kabupaten Karimun akhirnya sudah melandai dan acara ini bisa kita adakan kembali,” kata Joko.

Ia mengatakan, antusias masyarakat dalam mengikuti acara tersebut sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang ikut dalam cukur rambut massal tersebut.

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias, ada 18 orang bayi yang mengikuti cukur rambut massal ini, selain itu masyarakat sekitar juga sangat kompak dan bersemangat bergotong-royong dalam mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu dari yang tua hingga ke yang muda,” katanya.

Sementara itu, Pembina Muda GAMAWA Kabupaten Karimun, Yova Apriazir yang hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi masyarakat Gang Awang Noor yang hingga saat ini masih mempertahankan adat kekeluargaan.

“Alhamdulillah ini adalah tahun yang spesial, karena pandemi perlahan mulai melandai, saya sangat mengapresiasi kepada pengurus masjid dan pemuda Gang Awang Noor yang telah berupaya membuat kegiatan yang positif untuk masyarakat,” kata Yova

Ia mengaku bangga dengan kekompakan masyarakat Gang Awang Noor yang masih menjunjung tinggi rasa persaudaraan serta tetap menjaga adat istiadat yang saat ini sedang bersaing terhadap kecanggihan teknologi.

Dimana, zaman sekarang banyak pemuda yang sangat terlena dengan permainan online dan media sosial sehingga melupakan budaya mereka.

Namun, hal tersebut tidak terjadi bagi pemuda di Gang Awang Noor yang saat ini masih banyak yang berpartisipasi dalam mempersiapkan acara-acara yang positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Masyarakat di Gang Awang Noor ini masih terlihat suasana perkampungannya, masyarakatnya sangat kompak, dari yang tua sampai yang muda ikut bergotong royong untuk menyiapkan makanan, tanpa harus pesan katering, kekompakannya sangat luar biasa, ini harus dipertahankan dan dijadikan contoh bagi daerah lain,” ucap Yova. (Yogi)

Advertisement

Nasional

Trending