Connect with us

Batam

Dalam Kurun 10 Tahun Terakhir, Golkar Kepri Akhirnya Antar Kadernya Memenangi Pilkada Kepri di Kepemimpinan Ma’ruf

akhlilfikri

Published

on

F44051696
Bendera Partai Golkar. (Foto: net)

Batam, Kabarbatam.com – Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau berhasil mengantarkan calon sekaligus kadernya sebagai gubernur baru Provinsi Kepulauan Riau. Hasil Quick Count dari lembaga survei kredibel, Paslon Ansar Ahmad-Marlin Agustina meraih 40 persen lebih suara pada Pilkada Kepri 2020.
“Kalau kita amati hasil Quick Count dari Indikator, suara yang diraih Ansar Ahmad-Marlin mencapai 40 persen lebih, terdapat selisih di atas 2 persen dari paslon nomor urut 02 Isdianto-Suryani. Ini kesuksesan Golkar Kepri dalam kurun 10 tahun terakhir,” ungkap Pengamat Politik Zamzami A Karim kepada Kabarbatam.com, Minggu (13/12/2020).
Dikatakan Zamzami, dalam kurun 10 tahun terakhir, Partai Golkar belum mampu mengantarkan figur dan kader yang diusung menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur Kepri.
Sekadar diketahui, Partai Golkar pernah mengusung Aida Ismeth Abdullah maju pada Pilkada Kepri. Kala itu, paslon Aida Ismeth yang berpasangan dengan Eddy Widjaya kalah dari paslon HM Sani-Soerya Respationo yang diusung PDIP, PKB dan Hanura. Satu paslon lainnya yang maju kala itu, Zulbahri-Nyat Kadir diusung PKS dan Partai Demokrat.
“Setelah itu, pada Pilkada berikutnya, Partai Golkar mengusung paslon Soerya Respationo-Ansar Ahmad. Di pilkada ini, Golkar juga belum berhasil mengantarkan kadernya sebagai pemenang. Saat itu, Pilkada Kepri dimenangi HM Sani-Nurdin Basirun yang diusung Demokrat dan NasDem,” kata Zamzami.
Barulah pada Pilkada Kepri 2020, sambung mantan Rektor Stisipol Tanjungpinang ini Golkar memiliki harapan yang besar mengantarkan kemenangan figur yang diusung sebagai Gubernur Kepri.
Zamzami menilai, di Pilkada Serentak 2020 ini, Partai Golkar memang tampil all out untuk memenangkan paslon yang diusung. Dari seluruh daerah yang menggelar Pilkada Serentak, Golkar menang 63 persen.
“Ini disampaikan langsung oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Artinya bahwa Golkar memang ingin all out pada Pilkada Serentak 2020. Ini modal bagi Golkar menghadapi Pemilu pada 2024 mendatang. Setidaknya Golkar sudah memiliki investasi untuk berlaga di pemilu 2024,” ungkapnya.
Dalam konstelasi Pilkada Kepri, kata Zamzami, pencapaian yang raih Golkar mengantarkan Ansar-Marlin sebagai pemenang sesuai hasil Quick Count Pilkada Kepri tak lepas dari strategi dan soliditas seluruh kader dan tim pemenangan.
“Kita tahu bahwa Golkar memiliki kader-kader yang solid. Terlebih, dalam konteks lokal, Golkar Kepri juga meraih suara terbanyak dengan raihan 8 kursi di DPRD Kepri. Ini bukti Golkar masih patut diperhitungkan,” kata Zamzami.
“Selain sosok Ansar Ahmad yang memang sudah mengakar kuat di Kepri, terutama Bintan dan Tanjungpinang, suara Ansar pada Pileg DPR RI juga tidak jauh bergeser. Ditambah lagi hadirnya sosok pimpinan Golkar Kepri yang baru Akhmad Maruf Maulana yang ikut menggerakkan ‘mesin’ politik Golkar,” kata Zamzami.
Meski belum terlalu signifikan, sambung Zamzami, hadirnya pucuk pimpinan yang baru di Partai Golkar Kepri semakin menambah semangat seluruh tim, kader, dan simpatisan untuk bergerak.
“Peran dari Ketua (Golkar Kepri) tentu sangat strategis untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada,” ujarnya. Dalam Pilkada Serentak 2020, Paslon Ansar-Marlin meraih suara terbanyak di sejumlah wilayah, di antaranya; Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Lingga, Anambas, dan Natuna.
“Untuk dua wilayah lainnya, yakni Kota Batam dan Kabupaten Karimun, Paslon Ansar-Marlin masih tertinggal dalam perolehan suara dari paslon lainnya. Untuk keseluruhan pada rekapitulasi Sirekap KPU RI, paslon Ansar-Marlin memimpin dengan raihan 43,7 persen, Isdianto-Suryani 34,8 persen, dan Soerya Respationo-Iman Sutiawan 21,5 persen. Kalaupun ada selisih suara, menurut tim pemenangan Ansar-Marlin sekitar di atas 2 persen, tidak jauh dari hasil Quick Count,” pungkas Zamzami. (Aan)

Advertisement

Trending