Connect with us

Headline

Dampak Corona, Penjualan Gas Elpiji 5 Kg di Karimun Alami Penurunan hingga 30 Persen

akhlilfikri

Published

on

F30713224
Ken, agen distribusi gas elpiji (LPG) di Kabupaten Karimun. (Foto: Kabarbatam.com/Yogi)

Karimun, Kabarbatam.com – Tidak bisa dipungkiri sejak mewabahnya COVID-19 di Indonesia daya beli masyarakat terus mengalami penurunan.
Seperti halnya di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, dimana kebutuhan gas Bright LPG ukuran 5 kg mengalami penurunan mencapai 30 persen dari biasanya.
Salah satu agen pendistribusian elpiji di Karimun yaitu PT Sentral Jaya, Ken menjadi salah satu yang mengalami dampak tersebut.
Menurut Ken, kondisi tersebut dapat dipastikan disebabkan oleh ekonomi masyarakat yang saat ini kian terpuruk akibat wabah virus yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan tersebut.
“Jika dilihat dengan Batam yang sempat terjadi kelangkaan, kita sebenarnya tidak terpengaruh. Hanya saja karena memang situasi COVID-19 ini jadi agak sepi,” ujar Ken kepada kabarbatam.com, Kamis (5/11/2020).
Dikatakannya, kondisi serupa juga terjadi untuk kebutuhan LPG 12 kg. Padahal, besaran harga untuk kedua jenis LPG itu saat ini tidak terjadi kenaikan sama sekali.
“Kalau harga nggak ada perubahan, untuk 5 kg itu Rp 85 ribu dan 12 kg Rp 170 ribu. Sama aja sih kalau harga,” kata Ken.
Sambungnya, saat ini perusahaannya hanya mampu mendistribusikan sebanyak 30 tabung untuk jenis LPG 5 kg dan 200 tabung untuk jenis LPG 12 kg.
“Beberapa waktu belakangan ini kan pasar untuk LPG 5 kg ada dan 12 kg ini kan umumnya kedai, warung, rumah makan dan lain-lain. Situasi sulit sekarang ini orang lebih condong ke LPG 3 kg saja,” ungkap Ken.
Perihal ketersediaan gas LPG, Ken memastikan untuk kedua jenis LPG tersebut bisa dikatakan aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Karimun.
“Stok aman, masuk ke kita itu biasa 4 atau 5 lima hari,” tutupnya.(Yogi)

Advertisement

Trending