Connect with us

Batam

Demo Gate Parkir Aviari Tidak Digubris, Warga Bakal Turunkan Masa Lebih Banyak Lagi

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Whatsapp Image 2021 12 21 At 20.11.59

Batam, Kabarbatam.com – Demo warga pemilik ruko di kawasan pasar Aviari terkait penolakan adanya penerapan Gate Parkir tak digubris sama sekali oleh pihak pengelola PT Aviari Pratama .

Aksi unjuk rasa yang nyaris berujung ricuh itu, tak membuahkan hasil seperti apa yang diinginkan yakni bebas parkir bagi pengunjung di kawasan pasar Aviari tersebut.

Warga menilai, penerapan Gate Parkir di kawasan pasar Aviari merugikan para pedagang hingga menyebabkan omset jatuh menurun dan sebagian para pedagang memilih hengkang dari kawasan tersebut.

“Tuntutan warga tidak lah banyak, kami hanya meminta penjelasan dari PT Aviari Pratama terkait penerapan Gate Parkir yang diadakan secara sepihak ini. Namun, pihak PT Aviari tidak ada etika baik dan tak merespon,” ujar Fery selaku Kordinator Aksi Demo, Selasa (21/12/2021) di Kawasan Komplek Pasar Aviari.

Menurut Fery, pihak PT Aviari Pratama mungkin mengaku salah dan tidak mampu menjawab pertanyaan warga sehingga mereka enggan menemui para pengunjuk rasa.

“Disini jelas terlihat, lahan warga memang dikomersilkan dan dijadikan sebagai ladang bisnis. Karena bagaimana pun warga masih memiliki hak disini sehingga kami menuntut,” ungkapnya.

Demo warga pemilik ruko di kawasan pasar Aviari terkait penolakan adanya penerapan Gate Parkir tak digubris sama sekali oleh pihak pengelola PT Aviari Pratama .

Meski tuntutan tak ditanggapi, warga tetap akan melanjutkan aksi demo. Bahkan mereka mengecam akan menurunkan massa lebih banyak lagi ke depan.

“Kami akan lanjut terus demo bila perlu massa kita tambah lagi, sampai pihak PT Aviari Pratama mau berdiskusi dan menjelaskan kepada warga mengapa terjadi pengadaan Gate Parkir secara sepihak,” tegasnya.

Dampak Penerapan Gate Parkir.

Sejak diterapkannya Gate Parkir di kawasan pasar Aviari menimbulkan dampak yang begitu besar bagi para pemilik ruko di kawasan tersebut.

Warga mengaku, lebih memilih menutup usahanya lantaran sepi pembeli dan omset pendapatan hanya cukup untuk membayar ruko.

“Saya sendiri aja punya usaha konter lebih baik ditutup. Bagaimana kita mau berkembang sementara pembeli aja malas mau datang ke sini gara-gara Gate Parkir ini,” ujar Fery dengan nada kesalnya.

Bahkan, Fery bersama warga lainnya berencana akan membuka akses jalan tersendiri agar masyarakat tidak dibebankan lagi dengan biaya parkir.

“Kita ada rencana mau buka jalan sendiri. Jadi pembeli yang datang tidak lagi dibebankan biaya parkir. Namun, kita fikirkan juga dampaknya bila kita buka jalan itu,” terangnya.

Tak hanya Fery yang merasakan dampak penurunan jumlah pembeli, Ketua RW 09, Abun turut merasakan hal serupa.

“Sebagai pengusaha penyewa ruko, banyak ruko saya tak laku lagi. Biasa orang sewa dengan harga Rp 6 juta, sekarang kita kasih harga Rp 3 juta aja mereka masih pikir-pikir,” terang Abun.

Kendati demikian, dalam aksi kali ini keinginan warga tak terpenuhi, Abun bersama warga lainnya berharap Pemerintah beserta instansi terkait lainnya dapat berpihak dengan warga dan mengkroscek kembali kelengkapan perizinan PT Aviari Pratama.

“Harapan kami, pemerintah dapat mengkroscek kembali izin yang sudah diberikan kepada PT Aviari Pratama dan diharapkan Pemerintah dapat berpihak kepada warga bukan malah sama pengusaha,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending