Connect with us

Batam

Dewan Kepri Berharap Batik Lada & Napoleon Bisa Menjadi PAD Kepri

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F20292864

Batam, KABARBATAM.COM – Batik yang menjadi ciri khas Indonesia kini mulai diminati oleh kalangan masyarakat Kepulauan Riau, diantaranya batik motif Lada/merica dan motif ikan Napoleon.
Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, S.E, mengatakan, batik motif Lada/merica diambil karena Kepri adalah salah satu penghasil lada nomor dua terbaik didunia setelah Bangka Belitung.
” Sedangkan batik motif ikan Napoleon diambil dari jenis ikan yang hanya ada di Anambas dan harganya cukup mahal,” ungkap Wahyu Wahyudin, Jum’at (24/7/2020).
Dalam bahasa melayu, motif lada atau merica bisa disebut juga sebagai sahang, hasil rempah-rempah yang sudah lama dikembangkan di Kabupaten Lingga dan Bintan.

” Kwalitas dari sahang tersebut terbaik nomor dua di Indonesia setelah Provinsi Bangka Belitung. Rempah-rempah Indonesia sangat terkenal di dunia dengan bukti selama 350 tahun lamanya Indonesia dijajah dan diambil rempah rempahnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, S.E, mempunyai ide untuk membuat batik merica dan batik napoleon agar menjadi salah satu ciri khas Kepri yang sesuai dengan kearifan lokal.
” Pada saat saya memperkenalkan kedua motif batik ini kesekolah SMAN dan SMK, mereka sangat antusias dan meminta agar batik tersebut bisa dijual di sekolah serta menjadi ciri khas sekolah Kepri,” terangnya.
 
Selain itu, motif batik merica dan ikan napoleon juga mendapatkan dukungan dari dinas perdagangan Provinsi Kepulauan Riau dan kedua motif tersebut saat ini sedang proses hak Paten atau HAKI.
Wahyu Wahyudin berharap kedua motif batik tersebut dapat menjadikan suatu bisnis untuk menjadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepri.
” Saya berharap kedua motif batik dapat menjadikan suatu bisnis untuk menjadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepri,” pungkasnya. (Tok)

Advertisement

Trending