Connect with us

Batam

Diduga Aniaya ABK WNI Hingga Tewas, Tim Gabungan Amankan Kapal Asing Berbendera China

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117342464

Batam, KABARBATAM.COM – Tim Gabungan TNI AL, Polri, Bakamla, KPLP dan BC, amankan Kapal Ikan Asing (KIA) Lu Huang Yuan Yu 118 berbendara Cina yang diduga aniaya ABK WNI hingga tewas.
Tim Gabungan yang diterjun tersebut terdiri dari TNI AL (KRI Bubara-868, Patkamla Combat Boat 58 Lanal Batam) Bakamla (KN. Belut Laut dan KN Catamaran), Polri (Kapal Polisi KPC XXXI – 2006, Kapal Polisi KPC-1009, Patroli Helly Ditpolairud Polda Kepri dan K9 Ditsamapta Polda Kepri), Kapal BC (Kapal Patroli BC. 20010 dan Kapal Patroli BC. 7005) dan Kapal Patroli KPLP P.115 KN. Kalimasadha.
Peristiwa ini dijelaskan oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han. saat memberikan keterangan pers di Dermaga Lanal Batam Kepri, pada hari Rabu (8/7/2020).
Indarto Budiarto mengatakan, berdasarkan informasi dari Binda Kepri maka Tim Gabungan TNI AL, Polri, Bakamla, KPLP dan BC berkoordinasi untuk melaksanakan pencarian pengejaran dan penangkapan terhadap kapal tersebut.
“Pada hari Rabu tanggal 8 juli 2020, sekira pukul 11.00 WIB, KIA Lu Huang Yuan Yu 118 terdeteksi melintas disekitar perairan Pulau Nipa lintas transit (Perairan Indonesia) dan dilakukan penyekatan terhadap kapal tersebut,” ungkap Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto.
Kemudian, kapal tersebut memasuki perairan Indonesia atau disekitar perairan Batu Cula pada posisi koordinat 01° 03′ 319″ N – 103° 43′ 304″ E, selanjutnya diberhentikan dan dilaksanakan pemeriksaan oleh KRI Bubara-868, Patkamla Combat Boat 58, Kapal Patroli KPLP P.115 KN. Kalimasadha.
“Dari hasil pemeriksaan diatas kapal tersebut bahwa benar ada seorang mayat ABK WNI atas nama HA yang diperkirakan sudah meninggal sejak hari Senin (29/6/2020), penyebab kematian diduga karena tindak kekerasan,” terangnya.
Saat ini pihak Kepolisian telah membawa jenazah tersebut ke RS.Bhayangkara untuk dilaksanakan Otopsi guna mengetahui berapa lama meninggal dunianya dan apa yang menjadi penyebab kematian dari korban,” kata dia. (Tok)

Advertisement

Trending