Connect with us

Batam

Diduga Syok, Seorang Pedagang Meninggal saat Pasar Induk Jodoh Digusur

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210726 Wa0038
Seorang pedagang pasar Induk Jodoh dievakuasi saat penertiban di lokasi..

Batam, Kabarbatam.com – Proses penertiban pasar induk Jodoh terhenti setelah adanya salah satu warga yang meninggal dunia diduga karena serangan jantung.

Salah satu warga Bony Ginting mengungkapkan, korban Friska Ginting (42) meninggal dunia setelah syok lantaran melihat kehadiran alat berat dan tim terpadu saat melakukan penertiban.

“Korban kaget melihat alat berat dan tim terpadu datang ke pasar Induk Jodoh. Bahkan sebelumnya belum ada pemberitahuan terkait penertiban ini,” ujar Bony Ginting

Lanjut, Bony menyampaikan bahwa pihaknya mengaku, pada saat peristiwa itu terjadi tidak ada bantuan medis dari petugas sehingga keluarga berinisiatif untuk mengangkut jasad almarhum.

“Tidak ada sma sekali bantuan dari tim medis, ini murni warga yang mengangkat jenazah,” terang Bony.

Atas peristiwa ini, para warga meminta pertanggung jawaban dari kadisperindag sebab menurut para pedagang tidak adanya koordinasi dengan warga untuk melakukan penggusuran.

“Kami mempertanyakan mengapa di tengah PPKM saat ini pemerintah malah melakukan penggusuran. Kita meminta pertanggung jawaban Gustian Riau karena dia selaku penanggung jawab kegiatan ini,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Batam melalui tim terpadu yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan Ditpam BP Batam kembali menertibkan pasar induk Sei Jodoh, Kecamatan Lubuk Baja, Senin (26/7/2021) siang.

Pantauan awak media, proses penertiban pasar induk Jodoh mendapatkan aksi protes keras puluhan para pedagang yang menempati area penertiban tersebut.

Tak hanya itu, caci maki terhadap para petugas juga mewarnai jalannya proses peneritiban pasar induk Jodoh.

“Disituasi PPKM Darurat, kenapa kami diperlakukan seperti ini bapak-bapak. Sudahlah sekarang lagi pandemi Covid-19 dan hidup susah, malah kami diusir dari sini,” ujar para pedagang .

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau mengatakan bangunan lama pasar induk itu harus segera dibongkar, karena pembangunannya direncanakan akan dimulai pada tahun 2022 mendatang.

“Nantinya, disitu akan jadi pasar tradisional setinggi lima lantai. Pembongkaran yang dilakukan sudah sesuai prosedural,” ungkap Gustian Riau.

Sebanyak 230 personil yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan Ditpam BP Batam melakukan penertiban pasar induk jodoh.

Lanjut, Gustian menyampaikan, setahun yang lalu sudah disampaikan juga kepada warga yang tinggal disana, yakni agar bangunan tersebut dikosongkan karena akan dilakukan pembongkaran.

“Tapi nyatanya sampai saat ini masih ada yang tinggal disini, namun kami tetap kembali mengirimkan surat pemberitahuan sesuai prosedural,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending