Connect with us

Ekonomi

DJBC Kepri Fasilitasi Kemudahan Ekspor untuk Genjot Perekonomian di Masa Pandemi

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117409280

Karimun, Kabarbatam.com – Ditengah pandemi COVID-19, yang telah mewabah di seluruh dunia sejak Desember 2019 lalu, memberi dampak pada lesunya ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Mencegah lesunya ekonomi tersebut, Pemerintah Indonesia terus berupaya menggenjot kegiatan ekspor berbagai industri.
Seperti yang dilakukan oleh Bea dan Cukai Kepulauan Riau bersama Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun yang melakukan akselerasi ekspor produk pertanian bungkil dan air kelapa ke Malaysia. Rabu, (15/07/2020).
“Walau di tengah lesunya ekonomi dunia, Bea Cukai Kepulauan Riau bersama Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun tetap menggenjot upaya ekspor berbagai industri dengan melakukan kemudahan fasilitasi ekspor, salah satunya ekspor bungkil dan air kelapa”, ujar Kepala Bea Cukai Kepulauan Riau Agus Yulianto dalam siaran persnya, Kamis (16/7/2020).
Agus Yulianto mengatakan, salah satu tugas Bea Cukai Kepulauan Riau adalah menjamin terselenggaranya perdagangan internasional di bidang ekspor agar bisa berjalan dengan baik.
Hal tersebut sejalan dengan amanat Presiden RI terkait kemudahan investasi dan cost logistik murah atau yang dikenal dengan Ease of Doing Business (EODB).

“Untuk wilayah Kepulauan Riau, merupakan daerah yang potensial dari sisi sumber daya alam baik perikanan dan pertanian, disamping hasil tambang yang telah memberi nilai tambah bagi daerah,” Katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa sejak tahun 2020 total ekspor untuk produk pertanian dari kelapa mencapai devisa yang tinggi.
“Untuk total devisa ekspor bungkil dan air kelapa mencapai Rp20.855.900.000 dengan total 42 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)” ujar Abdul Rasyid.
Abdul Rasyid menambahkan, bahwa Bea dan Cukai Kepulauan Riau telah banyak memfasilitasi kemudahan ekspor.
Seperti beberapa waktu lalu sudah mencoba melakukan direct pengurusan dokumen ekspor untuk pengolahan ikan di wilayah Kabupaten Bintan.
“Wilayah Kepri terdapat industri perkebunan seperti sagu, gambir, nanas, pisang. Ini semua menjadi tugas DJBC dan seluruh stakeholder untuk bisa mengakselerasi tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar mampu bersaing ke pasar regional maupun internasional,” Kata Rasyid
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai ini mengungkapkan, dalam mendukung peningkatan ekonomi di bidang ekspor, sinergi beberapa stakeholder yang berkaitan langsung sangat diharapkan.
Sinergitas itu meliputi Bea Cukai Kepulauan Riau dan instansi vertikal lainnya seperti Karantina, KSOP, dan tidak kalah pentingnya adalah peran Pemerintah Daerah dalam memberikan kemudahan investasi baik dari sisi penyediaan lahan dan kemudahan perizinan.
“Seperti yang diketahui bahwa Kabupaten Karimun telah melakukan pencanangan industri tangguh COVID-19 pada 9 Juli 2020 lalu. Hal ini sangat diperlukan guna terwujudnya pembangunan ekonomi
yang berbasis kekayaan lokal, agar dapat mampu bersaing baik dari sisi kualitas produk maupun biaya produksi, pada akhirnya akan mampu meningkatkan perekonomian di daerah tersebut,” pungkasnya.(Gik)

Advertisement

Trending