Connect with us

Headline

Era New Normal, Ini Upaya Pemkab Karimun Bangkitkan Sektor Pariwisata

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F20292864

Karimun, Kabarbatam.com – Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19 atau virus corona yang telah mewabah di seluruh dunia.
Adanya wabah virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 lalu tersebut, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial seperti mengimbau warga agar tetap dirumah, melarang segala aktivitas yang melibatkan banyak orang hingga membatasi keluar-masuknya penumpang domestik dan internasional.
Hal tersebut tentunya menjadi alasan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di seluruh industri, tak terkecuali pariwisata. Sepinya wisatawan yang berkunjung memberi dampak untuk operasional industri pariwisata.
Namun, sejak Presiden RI Ir Joko Widodo menerapkan New Normal yaitu tatanan baru yang mengharuskan warga berdampingan dengan Covid-19, tentunya menjadi angin segar bagi sektor pariwisata.
Seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun, Kepulauan Riau yang telah menyiapkan program-progam andalannya untuk membangkitkan sektor pariwisata sekaligus mendukung penerapan New Normal.
“Untuk membangkitkan pariwisata, kita membuat Kawasan Wisata Tangguh Covid-19,” ujar Bupati Karimun usai menghadiri paripurna bersama DPRD Karimun, Senin (6/7/2020).
Kepala Dinas Pariwisata Karimun. Sensissiana mengatakan, sektor wisata tangguh itu salah satu contohnya adalah pencanangan Objek Wisata Tangguh dan Hotel Tangguh Covid-19.
“Untuk mendukung new normal, Hotel Tangguh dan Objek Wisata Tangguh itu nantinya akan menerapkan protokol kesehatan kepada wisatawan,” kata Sensissiana.
Seperti di Hotel Tangguh, dijelaskan Sensissiana, protokol kesehatan yang diterapkan itu seperti pihak hotel harus selalu menyemprotkan disinfektan di seluruh sisi hotel.
Kemudian para tamu sebelum masuk ke pintu hotel diharuskan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan mencuci tangan terlebih dahulu.
Setelah itu di pintu masuk akan di cek suhu dengan thermo gun, setelah itu saat ingin melakukan check in. Tamu hotel diatur posisi berdirinya sesuai rambu-rambu yang ada sebagai upaya penerapan physical distancing.
“Tidak hanya tamu, pemilik hotel juga harus tahu dan paham bahwa karyawannya juga harus patuhi protokol kesehatan seperti menggunakan alat pelindung diri dan cek suhu sebelum bekerja,” Jelasnya.
Sementara itu, untuk objek wisata seperti pantai juga diterapkan protokol kesehatan yang serupa. Hanya membedakan untuk di pantai, jumlah wisatawan yang berkunjung dibatasi.
“Apabila pengunjung pantai sudah terlalu ramai, kita akan batasi wisatawan berikutnya guna mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, Sensissiana mengungkapkan, para wisatawan didalam pantai terus dihimbau tentang protokol kesehatan, dan diharuskan untuk menggunakan masker sebelum masuk ke objek wisata.
Karena apabila wisatawan tersebut tidak menggunakan masker, maka akan dilarang untuk masuk ke objek wisata tersebut.
“Tidak pakai masker tidak boleh masuk, tetapi agar tidak mengecewakan wisatawan, kami memperbolehkan pengelola objek wisata untuk menyediakan atau menjual masker,” tutup Sensissiana. (Gik)

Advertisement

Trending