Connect with us

Batam

First Club Batam, Belum Setahun Beroperasi Kerap Muncul Masalah, Siapa Dalang Pengeroyokan?

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20250609 wa0157
Lokasi terjadinya keributan dan penganiayaan terhadap Dj Stevanie di First Club Batam.

Batam, Kabarbatam.com – Belum genap setahun beroperasi, Tempat Hiburan Malam (THM) First Club Batam menuai sorotan dan guncangan dalam gemerlap dunia industri hiburan malam di Kota Batam.

Berbagai permasalahan sepertinya kini tengah menggelayuti First Club. Bahkan, isu-isu negatif per lahan mulai berhembus sampai tak luput dari sorotan media.

Resmi beroperasi sejak April 2025 lalu, perjalanan First Club Batam tak sedikit menuai batu sandungan. Mulai dari, dugaan pelanggaran perizinan, tarian erotis, hingga yang baru-baru ini viral yakni, aksi brutal beberapa orang terhadap Dj Stevanie.

Ironinya, pelaku pengeroyokan adalah warga negara asing yang seharusnya jadi tamu yang baik di negeri orang.

Insiden pengeroyokan yang dialami oleh Dj Stevanie selepas performance di First Club Batam bisa jadi sebuah tamparan bagi industri hiburan di Kota Batam.

Dikhawatirkan, insiden tersebut membuat wisman ragu memilih Batam sebagai destinasi untuk menghabiskan waktu liburannya atau sekadar menikmati hiburan malam karena menganggap Batam tidak ramah.

Insiden pengeroyokan itu membuat Dj Stevanie mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya. Ia di hakimi secara brutal oleh Dj Misa (DPO) bersama dua rekannya Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25).

Pihak kepolisian, Polsek Lubuk Baja merespons cepat kasus tersebut. Tim  bergerak cepat mengantensi kasus ini.

Jejak keberadaan Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25) terendus polisi. Keduanya ternyata berniat kabur usai menganiaya Dj Stevanie yang telah tulus menyampaikan permohonan maafnya kepada Dj Misa malam itu.

“Kedua pelaku ditangkap di Pelabuhan Harbourbay saat hendak kabur ke Singapura,” ungkap Kapolsek. Adapun Dj Misa masih dikejar. Wanita itu mendadak hilang seperti ditelan bumi, dan kini dimasukkan dalam daftar orang yang dicari alias buron.

Informasi yang berhasil dihimpun, sosok Dj Misa diduga memiliki kedekatan khusus dengan pemilik tempat hiburan malam yang terletak di bilangan Nagoya.

“Informasinya, Dj Misa ini diduga pacar dari pemilik First Club,” tutur sumber kepada Kabarbatam.com, Senin (9/6/2025).

Kendati demikian, hal itu tidak mempengaruhi substansi masalah yang saat ini telah diselidiki pihak kepolisian. Kejahatan tetap harus diungkap, termasuk menangkap dalangnya!. Polisi mengatakan, Dj Misa tetap dikejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya, Direktur First Club Lian Tasrin telah menyampaikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut melibatkan salah satu DJ bernama Stevanie dan beberapa pengunjung yang diduga merupakan warga negara asing (WNA).

Dalam klarifikasinya, Lian menegaskan bahwa para pengunjung yang terlibat dalam insiden tersebut bukanlah LC (Ladies Companion) maupun staf yang bekerja di klub, melainkan tamu reguler yang datang sebagai pengunjung umum.

“Kami menegaskan bahwa tidak ada LC WNA yang bekerja di First Club Batam. Seluruh LC kami adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi yang berlaku,” tegasnya dalam pernyataan resminya.

Selain itu, Lian juga menyampaikan, bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian dan imigrasi untuk mendukung proses penyelidikan secara terbuka dan profesional.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan telah mengambil langkah-langkah internal untuk memperkuat pengawasan serta menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung maupun staf kami” ungkap Lian.

Diberitakan sebelumnya, Dua wanita Warga Negara Asing (WNA) asal Vietnam diringkus Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja setelah terbukti melakukan pengeroyokan terhadap Disc Jockey (DJ) First Club Batam.

Penangkapan terhadap kedua pelaku pengeroyokan Dj Stevanie yakni Le Thi Huynh Trang (25) dan Nguyen Thi Thu Thao (25) berlangsung pada Minggu (8/6/2025) sekira pukul 02.00 Wib. Keduanya ditangkap di Pelabuhan Internasional Habour Bay Batam saat hendak melarikan diri ke Singapura.

Kapolsek Lubuk Baja Kompol Rangga Primazada melalui Kanit Reskim Polsek Lubuk Baja Iptu Noval Adimas Ardianto menjelaskan, kasus pengeroyokan Dj Stevanie yang terjadi di First Club Batam pada Sabtu (7/6/2025) kemarin, bermula ketika korban mendatangi salah satu meja atas panggilan customer di VIP 7-8 First Club Batam.

“Sesampainya di meja tamu itu, korban (Dj Stevanie) bincang-bincang sembari mempersiapkan diri untuk perfome DJ yang telah dijadwalkan berlangsung sekira pukul 23.50 Wib,” ungkap Iptu Noval saat dikonfirmasi Kabarbatam.com, Senin (9/6/2025).

Setelah melakukan perfome, sekitar pukul 01.20 Wib, Dj Stevanie kembali ke meja tamu tersebut. Tak lama waktu berselang, terjadilah perseteruan antara Dj Stevanie dengan Dj Misa, WNA asal Vietnam yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Kala itu, Dj Stevanie diminta rekannya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Dj Misa karena sebelumnya telah meninggalkannya untuk pulang duluan,” ujarnya.

Permohonan maaf yang sudah disampaikan oleh Dj Stevanie ternyata tidak mendapatkan respon baik dari Dj Misa hingga membuat situasi kala itu memanas dan berujung pada pengeroyokan.

“Dengan menggunakan bahasa asing, Dj Misa tetap memarahi korban hingga membuat rekan Dj Misa saat itu langsung menjambak, memukul kepala dan meninju pipi korban sampai pihak keamanan First Club melerai pengeroyokan tersebut,” bebernya .

Meski telah dilerai pihak keamanan First Club malam itu, serangan Dj Misa dan rekan-rekannya berlanjut di area parkir. Saat korban hendak pulang meninggalkan club malam tersebut.

“Salah satu pelaku kembali menendang punggung, memukul dan mencakar bagian kepala serta lengan korban hingga luka-luka. Beruntung, sekuriti setempat datang dan menyelamatkan korban,” jelasnya.

Karena tak terima dengan perlakuan Dj Misa dan rekan-rekannya, akhirnya Dj Stevanie melaporkan aksi main hakim sendiri itu ke Polsek Lubuk Baja guna pengusutan lebih lanjut. (Atok)

Advertisement

Trending