Connect with us

Batam

FKMRGB Teken MoU dengan LPK Geweld, Osman Hasyim Berharap Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah Hinterland Lebih Meningkat

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20240116 Wa0108

Batam, Kabarbatam. com – Forum Komunikasi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (FKMRGB) bersama LPK Geweld resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di LPK Geweld, Batam Kota, Selasa (16/1/2024).

Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak itu disaksikan langsung oleh DPD HILLSI Kepri Drs. Nurhalim, Kadis Tenaga Kerja Batam Rudi Sakyakirti, Ketua Aliansi Maritim Indonesia (AMI) Osman Hasyim, Ketua LPK Geweld Denny Oscar, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (FKMRGB) Sani.

Seperti diketahui, penandatanganan nota kesepahaman LPK Geweld dan FKMRGB bertujuan untuk memberikan pelatihan kerja bagi masyarakat hinterland khususnya Rempang-Galang untuk peningkatan kualitas SDM.

Ketua LPK Geweld Denny Oscar mengatakan, pembangunan SDM itu bukan hanya ada di kota-kota penting saja di Kepri, tetapi juga masyarakat pulau dan salah satunya Rempang-Galang.

“Allhamdulilah, dari pihak lembaga LPK Geweld telah berdiskusi dengan DPD HILLSI Kepri kami bersama-sama ingin ikut berpartisipasi dan berkontribusi untuk kebaikan masyarakat Rempang-Galang,” ungkap Ketua LPK Geweld Denny Oscar kepada Kabarbatam.com.

Denny Oscar menuturkan, kontribusi yang diberikan LPK Geweld terhadap masyarakat Rempang-Galang berupa pelatihan skiil dalam bidang pengelasan, leading service, konstruksi, dan shipyard.

“Nantinya, mereka kita latih hingga mendapatkan sertifikasi dan menggunakan skill tersebut untuk bisa bekerja mencari kehidupan lebih baik,” ujarnya.

Lanjut, Denny menuturkan, dengan bekerjasama semua pihak khususnya Dinas Tenaga Kerja Batam, sejauh ini LPK Geweld telah menerima pendaftaran sebanyak 50 orang peserta berasal dari masyarakat Rempang-Galang untuk pelatihan teknik pengelasan 3G sesuai standar pada umumnya.

Img 20240116 Wa0109

“Dari pihak kami sebagai penyelenggara (LPK Geweld) untuk penerimaan pelatihan teknik disini tidak membutuhkan persyaratan yang begitu formal. Yang terpenting bisa membaca saja sudah cukup, karena ketika di perusahaan setelah diterima untuk bekerja, pada umumnya yang diperlukan hanyalah skill dan sertifikasi lembaga pelatihan. Jadi bukan berdasarkan dari lulusan manapun,” terangnya

“Akan tetapi, kita berharap pembangunan bukan hanya dalam bidang skill saja, tetapi pendidikan guna menunjang wawasan juga sangat diperlukan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (FKMRGB) Sani menyampaikan, untuk tahap awal 50 orang peserta pelatihan telah disiapkan untuk dilatih kemampuannya.

“Pada intinya masyarakat Rempang-Galang dapat bersaing dengan masyarakat kota demi peningkatan SDM dalam bidang tenaga kerja,” jelasnya.

Menurut Sani, masyarakat Pulau Rempang-Galang sangat minim informasi terkait pelatihan skiil seperti ini dan kalau pun ada banyak persyaratan yang wajib dipenuhi.

“Tetapi kalau di LPK Geweld ini cukup mudah dan tidak perlu persyaratan yang begitu formal untuk mengikuti pelatihan kerja,” terangnya.

Sani menjelaskan, dengan program pelatihan skiil yang diberikan LPK Geweld masyarakat Rempang-Galang sangat antusias sekali dengan pelatihan seperti ini. Hanya saja masyarakat kita di sana keterbatasan informasi serta administrasi.

“Allhamdulilah, sekarang kita sudah secara resmi menjalin kerjasama dengan LPK Geweld dan mudah-mudahan hal ini menjadi jalan mulus bagi para pencari kerja di Pulau Rempang-Galang,” kata Sani.

Di tempat sama, Ketua Aliansi Maritim Indonesia (AMI) Osman Hasyim menambahkan, keberadaan Forum Komunikasi Masyarakat Rempang Galang Bersatu ini sangat penting sebagai jembatan untuk pemberdayaan masyarakat Rempang-Galang.

“Inilah yang kita inginkan, Rempang-Galang mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan Hinterland. Tetapi, jika ini dibiarkan dan tidak ada wadah yang mampu untuk menyalurkan kebutuhan aspirasi mereka, tentu hal ini akan menjadi masalah sosial yang cukup berat dan berkelanjutan,” tutur Osman.

Tak hanya itu, kata Osman Hasyim, forum ini nantinya juga berfungsi membantu pemerintah memberikan gagasan dan usulan bagi penyelesaian permasalahan pengangguran di Kota Batam.

“Artinya, terpenting saat ini, apa yang bisa kita lakukan dengan baik maka kita lakukan terlebih dahulu, untuk bersama-sama berkontribusi bagi kemajuan Batam,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending