Connect with us

Batam

FSPMI Menilai Kasus Laka Kerja di Pax Ocean Terkesan Ditutup-Tutupi

Published

on

Img 20230314 wa0204
Para buruh yang tergabung dalam FSPMI Kota Batam menggelar aksi demo di depan Pemko Batam, Selasa (14/3/2023) siang.

Batam, Kabarbatam.com – Insiden laka kerja yang menelan 4 korban jiwa di dua lokasi galangan kapal di Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji beberapa waktu lalu, mematik reaksi keras serikat buruh Kota Batam.

Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam menggelar aksi demo di depan Pemko Batam, Selasa (14/3/2023) siang.

Dalam orasinya, buruh meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam membentuk tim khusus pencari fakta kasus kecelakaan kerja yang terjadi beberapa hari belakangan.

Ketua KC FSPMI Kota Batam, Yapet Ramon menegaskan, agar Pemko Batam  memanggil perusahaan-perusahaan lokasi korban bekerja serta membentuk tim pencari fakta terhadap kasus tersebut.

“Kami minta agar Pemko Batam bentuk tim gabungan pencari fakta. Ingat kasus K3 ini sudah menimbulkan 4 korban jiwa dan tidak adanya tindakan serta perhatian dari pemerintah saat ini,” tegasnya, Selasa (14/3/2023).

Selain itu, pihaknya juga meminta agar Pemko Batam melakukan pemanggilan serta inspeksi mendadak (sidak)  perusahaan sub kontraktor dan perusahaan pemberi kerja atau main kontraktor.

“Panggil perusahaan subkon dan mainkon. Minta keterangan sejelas-jelasnya terkait peristiwa yang menimpa rekan-rekan kami,” jelasnya.

Yafet juga menuturkan, saat ini seluruh pihak terkesan berusaha menutupi terkait penyebab kematian, terutama kecelakaan kerja yang terjadi di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard.

“Terutama kasus PT Pax Ocean sampai saat ini belum ada keterangan jelas. Sementara dugaan penyebab kematian akibat keracunan gas,” pungkasnya.

Sebelumnya, dua pekerja bernama Prayoga Adeytia, (25) warga Perumahan Rosinton Raya, Kelurahan Tembesi dan Jefri (34) warga Kempung Melayu, Kelurahan Batu Besar meregang nyawa saat tank cleaning kapal di Kawasan galangan Kapal Pax Ocean, Selasa (7/3/2023) sekira pukul 23.00 Wib malam.

Kemudian, tak lama waktu berselang, dua pekerja PT GMC bernama Anny Aslimin (41) warga Taman Kota Mas Blok D3 No 12 A, Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja dan Richard Sirait (56) warga Kavling Baru, Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung tewas setelah terlindas sebuah alat berat jenis buldoser di PT Alustell Shipyard, Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (8/3/2023).(Atok)

Advertisement

Trending