Connect with us

Headline

Gencar Diberitakan, Oknum Sekwan DPRD Lingga Bertindak Arogan kepada Wartawan: Tantang Duel!

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Stop Kekerasan Jurnalis
Foto ilustrasi

Lingga, Kabarbatam.com – Gencar diberitakan media terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi, oknum Sekretaris DPRD Kabupaten Lingga, Safaruddin, diduga bertindak arogan kepada wartawan.

Peristiwa itu terjadi ketika oknum Sekwan DPRD Lingga bersama beberapa pegawai di lingkungan Pemkab Lingga datang ke di salah satu tempat di Kelurahan Pancur Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.

Disitu, ada Kabag Prokopimda Widi serta beberapa pegawai lainnya. Selang beberapa lama kemudian, salah seorang rekan Safaruddin memanggil seorang wartawan datang ke lokasi.

Setibanya di lokasi, rekan Safaruddin lainnya bernama Ruslan mendatangi wartawan, yang tak lain Aliasar, wartawan Radarkepri.

Pertemuan dan perbincangan pun dimulai. Oknum pegawai itu kepada Aliasar bilang,”Kalau Sekwan dan Bupati abang beritakan itu tidak ada masalah. Namun ketika istri bupati abang beritakan, kawan-kawan banyak yang marah. Karena istri bupati itu tidak tahu apa-apa.”

Belum sempat Aliasar berbicara banyak dan mengonfirmasi ucapan rekan oknum Sekwan itu, Safaruddin lalu beranjak dari tempatnya dan mendatangi si wartawan.

Ia datang dengan wajah memerah, dengan membawa dua buah botol dan langsung memecahkannya seperti ingin menunjukkan “kehebatannya” di hadapan wartawan.

“Ia berbicara dengan nada tinggi kepada saya. Ucapan yang tidak seharusnya keluar dari mulut seorang pejabat pun akhirnya keluar. Seperti ingin menunjukkan kehebatannya kalau dia itu punya jabatan dan bisa berbuat apapun. Bahkan dia mengajak saya adu fisik,” gumam Aliazar dengan nada bergetar.

Namun Safaruddin kelihatannya tidak berani melakukan tindakan nekad terhadap wartawan yang ada di depannya. Ia langsung dilerai rekannya dan diminta ‘mundur’.

Terkait kasus pengancaman tersebut, Aliazar belum mau melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

“Saya belum akan melaporkan kasus pengancaman oknum sekwan tersebut. Kami prihatin, mengapa masih ada pejabat berperilaku seperti ini. Kita lihat perkembangannya. Saya pribadi tetap akan bekerja secara profesional untuk mengkritisi perilaku dan kasus dugaan korupsi (dugaan korupsi pengadaan bonsai) tersebut,”kata Aliasar.

Ia juga mengatakan, akan menyerahkan data-data dugaan korupsi pengadaan tanaman bonsai di Lingga ke Kejati Kepri dan menggandeng beberapa ormas dan LSM. “Dukungan dari kawan-kawan sesama jurnalis sudah berdatangan, juga LSM. Kita bersama-sama akan terus memfollow-up kasus ini,” ungkapnya. (*)

Advertisement

Trending