Groundbreaking Jaringan Fiber Optik NDP, Rudi Komitmen Mengawal Pembangunan 9 Data Center di Batam

Batam, Kabarbatam.com – Wali Kota Batam Muhammad Rudi hadir langsung pada kegiatan Groundbreaking Jaringan Fiber Optik Nongsa Digital Park (NDP). di Nongsa, Kota Batam.

Groundbreaking merupakan langkah awal untuk mewujudkan pembangunan 9 Data Center di Kota Batam.

Rudi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik dan mendukung penuh dimulainya pembangunan fiber optik di NDP. Pemerintah juga memastikan akan mengawal pembangunan maupun perizinannya.

“Pada intinya kami mendukung penuh pembangunan Data Center ini. Kami juga sudah berkomitmen apa yang menjadi kepentingan investasi juga akan menjadi prioritas utama,” kata Rudi, Rabu (12/6/2023).

Menurut Rudi, yang juga Kepala BP Batam, landing point-nya (lokasi kabel optik bawah laut terpasang) yang keluar baru satu. Karena itu dengan pembangunan yang ada di Kota Batam ini ke depan tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk Batam saja tapi juga dapat ekspansi ke luar.

“Karena itu apa yang menjadi kebutuhan NDP akan kita dukung penuh. Sehingga nantinya fiber optik di Kota Batam ini dapat menjadi yang terbaik di Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Rudi juga memastikan pihaknya tak hanya fokus pada investasi di NDP saja, tapi juga semua industri yang ada di Kota Batam akan menjadi perhatiannya.

Pembangunan infrastruktur jalan, bandara dan juga pelabuhan yang saat ini dikerjakan juga menjadi salah satu bentuk komitmennya dalam mendukung kegiatan investasi di Batam. Karena itu pihaknya juga berharap investasi di Batam dapat terus tumbuh pesat.

“Saya pastikan kami akan terus berkomitmen mendukung semua investasi di Batam,” ujarnya.

CEO Nongsa Digital Park, Mike Wiluan menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang selama ini telah mendukung pengembangan NDP.

Menurutnya jaringan fiber optik ini menjadi bagian yang penting untuk mewujudkan pembangunan Data Center. Di NDP sendiri nantinya akan ada 9 Data Center yang akan dibangun.

“Saat ini yang sudah dibangun ada 3, sisanya 6 lagi juga akan segera dibangun,” kata Mike.

Seperti yang telah diketahui, Batam, sebuah pulau yang terletak di depan Singapura, semakin memperkuat posisinya sebagai pusat digital dengan fokus pada pembangunan pusat data (DC). Keunggulan Batam, terutama dalam konteks Nongsa Digital Park (NDP), membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk membangun infrastruktur DC yang canggih dan terkini.

Pada bulan Juli 2020, Pemerintah Indonesia memilih Nongsa Digital Park (NDP) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk Ekonomi Digital. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah terhadap potensi Batam sebagai pusat digital yang berkembang pesat.

Salah satu alasan utama yang membuat Batam menonjol adalah statusnya sebagai “jembatan digital” yang dipilih oleh Presiden Indonesia Jokowi. Pulau ini dianggap sebagai gerbang untuk menghubungkan Indonesia dengan dunia digital secara luas. Inisiatif swasta, seperti yang dilakukan oleh Citramas Group, telah berkomitmen untuk membangun Digital Economy Tech Park dan Data Center Hub di Batam.

Keunggulan geografis Batam juga menjadi faktor penting. Pulau ini terletak di zona bebas gempa, yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Dalam konteks “ring of fire” di kawasan ini, keamanan dan keandalan infrastruktur DC menjadi sangat penting, dan Batam menawarkan lingkungan yang aman dan stabil untuk operasional pusat data.

Selain itu, Batam memiliki konektivitas yang luar biasa. Wilayah Nongsa di Batam adalah salah satu yang paling terhubung di Indonesia Barat. Dengan jumlah stasiun pendaratan dan kabel rute tunggal yang tertinggi, Batam memiliki status konektivitas yang membanggakan. Terdapat 12 sistem kabel bawah laut yang menghubungkan pulau ini dengan Singapura, Malaysia, dan Jakarta, sementara satu lagi sedang dalam proses untuk mendarat dari Malaysia Timur dan Brunei.

Dengan kombinasi antara dukungan pemerintah, inisiatif swasta, keunggulan geografis, dan konektivitas yang kuat, Batam, terutama melalui Nongsa Digital Park (NDP), memiliki potensi besar untuk menjadi pusat data yang unggul di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital, meningkatkan investasi, dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem digital global. (*)