Connect with us

Headline

Di Hadapan Bea Cukai, KKSS Batam: Bila Pelaku Penembakan Tak Diproses Hukum, Kami Siap Perang

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117338624
Suasana audiensi KKSS Kota Batam bersama Kepala Kanwil DJBC Kepri, Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kapolres Karimun, Dandim dan Danlanal Karimun di Kantor Bea Cukai.

Batam, Kabarbatam.com – Pekikan “Hutang nyawa dibayar nyawa, hutang darah dibayar darah” menggema saat rombongan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam tiba di Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Kepri di Karimun.
Sekitar puluhan orang anggota dan Pengurus KKSS Kota Batam bersama warga Bugis Makassar mendatangi Kanwil DJBC Kepri di Karimun. Mereka bergabung bersama saudara-saudara warga Bugis Makassar dan KKSS Karimun yang turut hadir di lokasi.
Massa KKSS Batam datang ke Kantor Bea Cukai tersebut untuk menyampaikan sikap tegas terhadap tindakan semena-sema oknum Bea Cukai menembak mati Haji Jumhan bin Selo alias Haji Permata di perairan Sungai Bela, Tembilahan, Riau.
Setibanya di lokasi, rombongan yang bertolak dari Batam menggunakan dua feri ini diterima oleh pihak Bea Cukai dan Kapolres Karimun.
Di gedung Aula Bea dan Cukai itu, menggema pekikan,”Hutang nyawa dibayar nyawa, hutang darah dibayar darah”.
Ungkapan itu bentuk kecaman terhadap oknum Bea Cukai Tembilahan dan DJBC Kepri yang terlibat dalam penembakan Haji Permata, tokoh masyarakat Bugis Makkasar pada Jum’at 15 Januari 2021.

Ketua KKSS Kota Batam Masrur Amin.


“Hutang nyawa dibayar nyawa, hutang darah dibayar darah. Kami mengutuk keras tindakan oknum BC yang menembak mati saudara kami. Tokoh Bugis Makassar,” teriak H. Masrur Amin,SH.,MH, Ketua BPD KKSS Kota Batam, Selasa (19/1/2021).
Dikatakan Masrur, sebagai warga negara, pihaknya menyayangkan tindakan sadis bea cukai menembak Haji Permata dibagian dada, dua peluru seketika bersarang di dada korban.
Untuk itu, Masrur Amin dengan tegas meminta oknum BC yang menembak untuk diproses secara hukum. Tak hanya itu, ia juga meminta kepala patroli dan atau yang memerintah penembakan tersebut segera dicopot.
“Tuntutan kami tegas, kami minta, oknum yang menembak diproses hukum, komandan dilapangan dan pimpinan yang memerintah penembakan juga dicopot,” tegas Masrur.
Dihadapan pihak Bea dan Cukai, Masrur Amin menyayangkan sikap arogansi dan tindakan semena-mena oknum Bea Cukai.
“Tindakan ini sadis dan brutal. Semua itu (penembakan) ada SOP-nya. Seharusnya melumpuhkan (tembakan di bagian paha atau kaki) bukan menembak mati.”
“Sampai kapanpun kami akan lawan ini. Kami siap perang, kami siap ditembak, kami siap dipenjara, kami orang Sulawesi Selatan tidak takut, jika persoalan ini tidak selesai. Kami akan ambil langkah lebih jauh,” tegasnya lagi.
Audiensi pertemuan yang berlangsung antara pihak bea dan cukai dengan KKSS Batam serta KKSS Karimun turut dihadiri oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan, Danlanal TBK, Dandim, Ketua DPRD Karimun, Kabinda, dan Pengurus KKSS Karimun. (atok/yogi)

Advertisement

Nasional

Trending