Batam
Industri Maritim Batam Tumbuh Pesat, ALMI Gagas Pelatihan Welder Gratis

Batam, Kabarbatam.com – Di tengah pesatnya pertumbuhan industri maritim, Batam saat ini alami kekurangan ribuan tenaga kerja, khususnya bagian pengelasan (welder).
Sekadar diketahui, industri maritim khususnya shipyard mengalami pertumbuhan hingga mencapai 760 persen. Perusahaan galangan kapal unumnya menerima banyak orderp embuatan kapal, termasuk infrastruktur penambangan minyak dan gas alam (offshore).
Menyikapi hal ini, Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam dan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menggelar pelatihan pengelasan. Hebatnya gratis.
Pelatihan akan dilakukan di lembaga profesional dan akan mendapatkan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Ketua ALMI, Osman Hasyim mengatakan pelatihan itu mereka gagas untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan industri di Batam saat ini, khususnya galangan kapal dan offshore. Di mana ketersediaan tenaga kerja tak seimbang dengan permintaan yang meningkat tajam saat ini. Ini juga tak lepas dari kebijakan pemerintah termasuk BP Batam dalam kemudahan berinvestasi saat ini.
Melihat kondisi tersebut ALMI bergerak, salah satunya mendorong diberikannya pelatihan kerja secara gratis. Program itu pun mendapatkan dukungan dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Medan dan Padang, Kemenaker, serta Disnaker Kota Batam.
“Kalau kita berusaha pasti ada jalan keluarnya,” ujar Osman Hasyim didampingi Sekretaris ALMI, Budi Susanto, ditemui di Batamcenter, Senin (20/2/2023) siang.
Lanjut Osman, secara akumulasi tenaga welder industri maritim galangan kapal dan pabrikasi minyak & gas yang dibutuhkan pada tahun ini ada sekitar 20 ribu orang. Itu untuk memenuhi kebutuhan lokal dan luar negeri.
“Untuk Batam saja yang real saat ini dibutuhkan ribuan orang. Tahun ini saja, sekitar 8.000 tenaga kerja yang dibutuhkan. Itu baru sekitar 10 galangan kapal yang kami data,” ungkapnya.
Mendorong pertumbuhan usaha di sektor industri maritim, kata Osman, tidak mudah. Banyak tantangan dan butuh perjuangan, mengingat ada sejumlah aturan yang dirasa membebani pelaku usaha.
“Kami terus mendorong agar pemerintah mencermati kondisi Batam. Saat itu, sekitar dua tahun lalu, industri shipyard anjlok dan terpuruk. Kami berjuang agar beberapa aturan direvisi, kita minta ditinjau ulang karena tidak berpihak pada insustri galangan kapal,” ujarnya.
Tidak hanya di daerah, sambung Osman, pihaknya juga berjuang hingga ke pusat. Meminta pemerintah mengkaji lagi aturan agar berpihak pada industri galangan kapal di Batam.
Setelah berjuang bersama para pelaku usaha dan asosiasi, pemerintah akhirnya merevisi aturan dan menghapus aturan yang membebani pelaku usaha.
“Hasilnya, industri shipyard bergairah lagi. Sesuai rilis BPS, industri galangan kapal Batam melonjak 760 persen c to c, dihitung berdasarkan pertumbuhan PDB per kapita. Ini sangat memuaskan bagi kita,” ungkapnya.
Sejak saat itu, perusahaan shipyard Batam mulai banyak menerima pesanan membuat kapal. Bukan satu atau dua kapal, tapi satu perusahaan bisa menerima puluhan pesanan pembuatan kapal.
Terkait kebutuhan tenaga kerja, pihaknya berupaya mencari solusi. Di antaranya berkoordinasi dengan kementerian terkait.
“Kita juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, stakeholder dan pemangku kepentingan mencari solusi bersama. Kita lakukan rapat dan pertemuan membahas hal ini,” kata Osman.
Salah satu yang sedang dilakukan saat ini, kata dia, mengadakan pelatihan dan sertifikasi BNSP bagi calon tenaga kerja. Merekrut tenaga kerja untuk dilatih dan dididik agar terampil dan siap pakai.
“Kami menggandeng LPK yang ada di sejumlah tempat. Instrukturnya kami hadirkan khusus untuk memberikan pelatihan,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris ALMI, Budi Susanto mengatakan untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut ada syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah daftar riwayat hidup (cv), ijazah, KTP, berumur 18-23 tahun, berpengalaman di bidang pengelasan minimal 4G SMAW dan mengikuti pelatihan selama 16 hari.
Calon peserta bisa mendaftarkan diri ke LPK Geweld yang beralamat di Lytech Industrial Park, Blok C3, Nomor 5-6, Belian, Batamkota.









-
Headline13 jam ago
Wakil Walikota Raja Ariza Resmikan Cue Spot Billiard Tanjungpinang
-
Batam3 hari ago
Solusi untuk Kepri Menghadapi Tarif Impor yang Dikenakan Presiden AS Donald Trump
-
Batam2 hari ago
Ada Penggantian Gate Valve di Sei Harapan, Suplai Air di Tj Riau & Sekitarnya Mengalir Kecil
-
Batam1 hari ago
Kapolresta Barelang Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Roro Telaga Punggur
-
Batam2 hari ago
Merespon Kebijakan Tarif Impor-Ekspor AS: Ini Strategi BP Batam Pertahankan Pangsa Pasar Global
-
Headline20 jam ago
10 BPW se-Sumatera Dukung Andi Amran Sulaiman Jadi Ketua Umum KKSS
-
Batam1 hari ago
Tinjau Sejumlah Titik Objek Vital, Polda Kepri Pastikan Kelancaran Arus Balik Mudik Lebaran 2025
-
Bintan2 hari ago
Meriahkan Syawal, Gubernur Ansar Hadiri Festival Lagu Hari Raya Idul Fitri di Kijang Bintan