Connect with us

Batam

Investasi Capai Rp2,7 Triliun, Dua PMA Segera Beroperasi di Batam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

img 20210430 003609
Akhmad Maruf Maulana.

Batam, Kabarbatam.com – Batam masih menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi. Terlebih, ekonomi Batam perlahan mulai bangkit lagi pasca pandemi.

Dua penanaman modal asing atau PMA akan segera beroperasi di Batam, tepatnya di kawasan industri Wiraraja Group, di Punggur, Kecamatan Nonfsa, Kota Batam

Dua investor tersebut, masing-masing PT Qspac Los Angeles Industri dari Amerika Serikat dan PT Apollo Solar Indonesia dari Taiwan dan Tiongkok. Kedua perusahaan tersebut akan  berinvestasi Rp 2,7 Triliun. Dengan jumlah tenaga kerja mencapai Rp 1.500 orang.

Ketua Kadin Provinsi Kepri, Akhmad Makruf Maulana mengatakan, kedua perusahaan asing tersebut berinvestasi di Batam setelah tertarik dengan program BBK Murah yang ditawarkan Kadin.

Investasi Rp2,7 triliun merupakan investasi awal. “BBK Murah ini kan sudah kita tawarkan pada saat tingginya Covid-19 di dunia. Dan sekarang sudah mulai terlihat hasilnya,” katanya.

Kedua perusahaan ini akan beroperasi di kawasan Wiraraja Indonesia, di Punggur, Nongsa. Ada 10 buiding yang akan digunakan untuk perusahan tersebut. “Untuk 10 building yang tengah tahap pembangunan akan kami gunakan sebagai sarana produksi kami di beberapa bidang industri, untuk masing-masing bulding ukurannya 1 hektar, jadi totalnya 10 hektar secara keseluruhan, saat ini kami sudah melakukan ekspansi bisnis ke industri baru terbarukan, stretch film, dan alat-alat kesehatan,” kata Ma’ruf.

Produksi kedua perusahaan ini berorientasi ekspor dengan tujuan negara-negara Amerika Latin dan Jepang. Dan Kadin masih terus berkoordinasi dengan sejumlah calon investor di Asia Timur, Eropa dan Amerika untuk bisa berinvestasi di Kepri.

BBK Murah akan tetap menjadi modal Kadin untuk menarik investor. “BBK Murah itu sudah terbukti mendatangkan investor, makanya ini akan tetap kita tawarkan ke investor lain,” katanya.

“Kita fokus bagaimana menciptakan lapangan kerja di Kepri, khususnya di Batam ini. Kalau semakin banyak investor masuk maka dipastikan akan semakin banyak tenaga kerja yang diserap,” tambahnya.

Terkait masalah tenaga kerja, Kadin akan menggandeng masyarakat tempatan untuk bisa bekerja di dua perusahaan tersebut. Tentunya, dengan kriteria yang sesuai dengan perusaan tersebut.

“Kita berharap warga tempatanlah yang paling utama untuk kita berdayakan. Jadi bagi lulusan perguruan tinggi Kepri yang ingin berkakir bersama kami, khususnya masyarakat Batam, itu yang kami utamakan,” tambahnya.

Menurut Makruf, lounching kedua perusahaan ini akan digelar pada November atau Desember mendatang. “Kalau tidak ada halangan, mungkin Pak Menko yang akan langsung meresmikan,” katanya.

Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah baik pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kepri untuk sejalan dalam hal mengembangkan investasi. Pemda harus memberikan relaksasi kepada pengusaha agar dunia usaha kembali bergairah. Misalnya birokrasi perizinan yang dinilai masih belum sesuai ekspektasi.

“Kami berharap perizinan itu lebih fleksibel, murah, cepat dan mudah. Jadi calon investor akan lebih tertarik untuk datang ke Batam atau ke Kepri pada khususnya,” katanya.

Demikian halnya dengan sejumlah pajak yang masih memberatkan dunia usaha. Misalnya pajak tempat hiburan dan restoran, PBB, PPJu dan pajak lain. “jujur, itu masih sangat mahal dan sangat memberatkan pengusaha. Harusnya pemerintah daerah memberikan relaksasi,” katanya. (*)

Advertisement

Trending