Connect with us

BP Batam

Investasi Kuartal I/2019 di Pulau Batam Mencapai Rp691 Miliar

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F44086856

BATAM, KABARBATAM.com– Sejumlah proyek baru atau Penanaman Modal Asing (PMA) masuk ke Pulau Batam. PMA tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang usaha, dengan nilai investasi bervariatif, mulai Rp23 miliar lebih hingga Rp560 miliar.
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi mengungkapkan bahwa investasi yang masuk ke Batam di kuartal pertama tahun 2019 cukup menggembirakan. Selain proyek baru, kata Edy, ada juga investor yang memperluas usahanya.
“Khusus untuk proyek baru, ada lima PMA baru yang masuk ke Batam dengan total nilai investasi mencapai Rp691.396.700.000. Dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.162 orang,” ungkap Edy saat menggelar ramah tamah dengan pimpinan media dan jurnalis di Batam, di Gedung Marketing Centre BP Batam, belum lama ini.
Negara lima investor baru tersebut, masing-masing berasal dari Jepang, Singapura, China, Hongkong, Taiwan, dan RRC. Ada juga di antaranya yang melakukan joint venture untuk membangun industri di Batam.
Edy mengatakan, khusus bagi investor yang memperluas usahanya di Batam totalnya mencapai enam PMA dengan nilai investasi mencapai Rp1.800.023.757.004. “Jumlah tenaga kerja baru yang terserap di enam industri tersebut mencapai 1.724 orang,” ujarnya.
Enam perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha, di antaranya; industri lensa kontak, industri semi konduktor dan komponen elektronik, industri barang dan karet untuk keperluan industri, dan industri barang dan peralatan teknik.
Selain itu, Edy juga memaparkan aktivitas ekspor dan impor di Batam hingga Maret 2019. Pada Maret 2019, kegiatan ekspor di Batam sebesar USD736,84 juta (turun sebesar 2,34% – m to m). Ekspor ke Singapura, Maret 2019 mencapai USD451,82 juta. Januari-Maret 2019 sebesar USD1.556,96 juta (kontribusinya capai 62,03%).
Untuk impor, sambung Edy, pada Maret 2019 mencapai USD493,22 juta atau naik 29,48% – m to m). Impor migas pada Maret 2019 mencapai USD94,44 juta (naik 0,43% – m to m), dan nonmigas pada Maret 2019 sebesar USD398,78 juta (naik 39,01% – m to m).
“Negara pemasok barang impor terbesar pada bulan Januari – Maret 2019 ditempati oleh Singapura, dengan nilai USD656,95 juta dengan kontribusi mencapai 38,06 persen,” ujar Edy.
Adapun untuk Klinik Berusaha, tambah Edy, BP Batam telah menyelesaikan 28 masalah yang dilaporkan oleh investor mulai pada Februari hingga April 2019. “Dari jumlah tersebut, delapan masih di eskalasi di kementerian terkait dan Pemko Batam,” pungkas Edy.
Hadir mendampingi Kepala BP Batam, yakni Deputi 3 BP Batam, Plh Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam, Kasubdit Humas BP Batam, serta para awak media baik media online maupun media cetak. (*)

Advertisement

Trending