Connect with us

Batam

Investasi USD800 Juta akan Masuk Batam, Investor Pertanyakan Tarif Kontainer Masih Mahal

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F32557488
Peluncuran Paket BBKMurah oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Lagoi,Bintan, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan video conference dengan investor Jepang dan Amerika.

Batam, Kabarbatam.com– Persoalan mahalnya tarif kontainer di Pelabuhan Batuampar Batam menjadi perhatian serius kalangan investor yang ingin menanamkan modalnya di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Dalam video conference antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dengan kalangan investor asal Jepang dan Amerika Serikat saat peresmian Paket BBKMurah
Kadin akhir pekan lalu, hal ini sempat mengemuka.
Hajime Kinoshita, Chairman Indonesia – Japan Economic Development, mengatakan tarif logistik dan kontainer di Batam menjadi perbincangan serius calon investor yang hendak memindahkan operasinya ke pulau ini.
“Menurut saya, masalah tarif logistik ini harus dipikirkan solusinya karena selalu dipertanyakan pelaku industri manufaktur di Jepang. Jika tidak, maka ini akan menurunkan daya saing Batam
sebagai destinasi investasi,” ujarnya.
Kinoshita menjelaskan, dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan, maka pemerintah harus bisa menjamin terjadinya efisiensi pada biaya-biaya layanan publik dan infrastruktur agar
operasional perusahaan dan produk yang dihasilkan semakin kompetitif.
Pada April 2019 lalu, Wapres Jusuf Kalla telah menginstruksikan kepada Kepala BP Batam waktu itu untuk segera membereskan masalah mahalnya tarif logistik ini termasuk membenahi dan
memodernisasi Pelabuhan Batuampar.
Namun sudah lebih satu tahun, masalah tersebut belum terselesaikan baik soal tarif logistik maupun modernisasi pelabuhan.

Pelabuhan Batuampar Batam.

Pelabuhan Batuampar Batam.


Sekadar diketahui, saat ini ongkos pengiriman kontainer dari Batam ke
Singapura untuk ukuran 20 feet sebesar US$470 dengan waktu tempuh hanya tiga jam. Sedangkan pengiriman kontainer ukuran yang sama dari Jakarta ke Singapura dengan waktu
tempuh tiga hari hanya US$350.
Tarif kontainer untuk level Megastar dengan ukuran 20 feet sebesar US$470 dan untuk ukuran 40 feet sebesar US$665. Adapun untuk kapasitas kapal sekitar 40 TEUS kontainer dengan ukuran 20 feet sebesar US$479 dan 40 feet sebesar US$633.
Untuk kapasitas kapal 80 TEUS dengan ukuran kontainer 20 feet sebesar US$464 sedangkan ukuran 40 feet sebesar US$619.
Sementara itu, Mulyanto Chua, seorang investor asal Amerika Serikat, juga mengharapkan masalah tarif logistik ini menjadi perhatian dari Badan Pengusahaan Batam demi
meningkatkan daya saing kawasan.
“Saya pikir ini masalah yang mendesak untuk diselesaikan karena industri yang masuk dalam global value chain sangat bergantung pada system logistic yang efisien dan efektif. Batam sudah
saatnya memiliki system logistic yang kompetitif,” paparnya.
Mulyanto bersama 10 investor asal Amerika Serikat berencana memindahkan industrinya dari
China ke Batam pada tahun 2021 mendatang. Pihaknya sudah menandatangani kontrak dengan
pengelola Kawasan Industri Wiraraja namun rencana realisasi jadi tertunda karena pandemi sejak Maret lalu.
Pada kesempatan itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui mahalnya tarif logistik
di Batam telah menjadi perhatian pihaknya untuk segera diselesaikan. Apalagi sebelumnya sudah
ada arahan dari Wapres Yusuf Kalla untuk diselesaikan.
“Kami terus berupaya untuk mengatasi masalah ini, dan semoga dalam waktu dekat dapat diselesaikan,” ujar Airlangga. Sementara itu, Akhmad Makruf Maulana, Ketua Umum Kadin Kepulauan Riau meminta BP Batam agar lebih serius mencari solusi persoalan logistik di Batam.
“Masalah ini sudah berlarut-larut dan belum terselesaikan juga. Kadin Kepri mendesak BP Batam agar lebih serius mencari solusi. Di masa pandemi ini, Batam harus membuat terobosan agar
semakin kompetitif sebagai tujuan investasi,” kata dia.
Kadin Kepri sendiri telah menginisiasi sebuah paket ekonomi bernama BBKMurah, sebuah program yang terdiri dari beberapa insentif seperti bebas sewa selama lima tahun, insentif
pajak/retribusi daerah, dan kemudahan perizinan di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun.
Pada tahap awal, paket BBKMurah ini sudah berhasil merangkul 11 investor asal Jepang dan Amerika dengan total investasi US$800 juta. Gelombang investor ini akan terus meningkat jika
BBKMurah terbukti memberikan nilai tambah bagi investor yang masuk ke BBK. (Tok)

Advertisement

Trending