Batam
Isdianto Merangkai Pulau Memakmurkan Negeri
Provinsi Kepulauan Riau adalah provinsi berciri khusus yakni kelautan. Karena 96 persen wilayah ini terdiri dari wilayah laut. Hanya empat persen wilayah darat. Maka kendala pembangunan di Kepri salah satunya soal hubungan antarpulau yang satu dengan pulau lainnya.
Alhamdulillah, kini Kepri di usia yang masih remaja sudah saling terhubung antara pulau dengan pusat-pusat pemerintahan. Dan daerah ini tercatat, sebagai salah satu daerah paling banyak bandara di Indonesia.
Ada dua bandara besar yang melayani penerbangan seluruh Indonesia dan
internasional. Serta bandara kecil. Bandara besar seperti Hang Nadim Batam, dan Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang.
Sedangkan bandara mini di Karimun, di Lingga, di Tambelan, Kabupaten Bintan, di Ranai, di Matak dan Letung. Keduanya di Kabupaten Anambas. Bayangkan
Kepri memiliki 7 bandara untuk menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia. Tak ada di Indonesia yang jumlah bandaranya sebanyak Kepri.
Soal transportasi laut, setidaknya semua daerah yang berpenghuni dari Tanjungpinang ke Pulau Laut, hingga Tanjungpinang Pangkil sudah terhubung. Jika ke daerah yang jauh, maka koneksi laut itu menggunakan kapal Sabuk Nusantara yang keliling sebulan tiga kali.
Seluruh pulau-pulau terluar maupun terdepan di Indonesia seluruhnya sudah terjangkau, baik melalui feri cepat hingga kapal Roro.
Isdianto memahami, tujuan Ismeth Abdullah dan Muhammad Sani, abangnya menyatukan Natuna, Anambas hingga Lingga atau dikenal NAL dalam satu koneksi. Sehingga lalu lintas barang dan manusia tak ada hambatan. Tujuan Kepri berdiri sendiri memisahkan diri dari Riau salah satunya rentang kendali
yang jauh dari daerah ke Pekanbaru. Dan itu sudah diwujudkan.
Kita melihat tak ada lagi rentang jarak yang jauh. Jika mau ke Anambas lewat
jalur udara maka bisa menggunakan pesawat terbang. Dengan jarak tempuh 1 jam. Jika mau murah, gunakan feri. Dan mau lebih hemat gunakan kapal laut Sabuk Nusantara.
Dan kini, Kepri yang banyak pulau-pulau mulai terhubung di antara sesama pulau.
Pemerintah Kepri mulai merangkai pulau memakmurkan negeri. Dan Insya Allah jika Isdianto diberikan amanah memimpin Kepri ke depan, maka jumlah transportasi laut dan udara akan ditambah lebih banyak lagi. Sehingga walaupun berada di tengah laut China Selatan atau Natuna Utara, tidak ada halangan untuk ke pusat ibu kota.
Di Tahun 2020, Pemerintah Kepri diberikan bantuan kapal RoRo besar melayari Natuna, Bintan dan Anambas. Sehingga pilihan warga jadi beragam. Tak lagi menjadi negeri terisolasi akibat menunggu kapal yang tidak berjalan.
Apalagi pasangan Isdianto dan Suryani sangat memperhatikan sektor kelautan di Natuna, Anambas, Bintan dan Lingga, Karimun, Batam dan Tanjungpinang. Ke depannya daerah ini nelayannya harus maju dan sejahtera.
Itulah keinginan mulia dari Isdianto Suryani. Jangan lupa coblos Nomor 2 agar cita- cita mewujudkan Kepri cepat sejahtera menjadi nyata. “Cita-cita mulia merangkai pulau memakmurkan negeri.” (*)
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial2 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam3 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam3 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam3 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang
-
Batam2 hari ago
Masuki Masa Tenang, H. Muhammad Rudi Ajak Tim Pemenangan dan Relawan Jaga Kekompakan