Connect with us

Batam

Kawasan Industri Wiraraja Buka Lowongan Besar-Besaran 2026, Tahap Awal 10 Ribu Orang

Published

on

Img 20251022 wa0014
Direktur Utama Wiraraja Group, Cahyong, Bapak Akhmad Maruf Maulana bersama investor dari beberapa negara, belum lama ini.

Batam, Kabarbatam.com – Masuknya sejumlah investor asing tahun ini mendorong Wiraraja Group membuka lowongan pekerjaan. Sedikitnya 10 ribu tenaga kerja akan direkrut Wiraraja pada awal tahun 2026 mendatang.

Demikian diungkapkan Direktur Utama Wiraraja Group, Cahyong, kepada Kabarbatam.com.”Kawasan Industri Wiraraja akan merekrut tenaga kerja besar-besaran. Jika produksi sudah mulai berjalan awal tahun depan, sebanyak 10 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan,” ungkap Cahyong, Senin (20/10).

Lowongan pekerjaan sebanyak itu tak lepas dari kesuksesan Wiraraja Group menarik investor asing menanamkan modalnya di Batam. Investor tersebut, di antaranya investor asal Amerika Serikat, Taiwan, Jerman, Jepang, China, dan Singapura.

“Kami berhasil menarik beberapa mitra investasi dari America .Jepang. Jerman, China,.Taiwan, dan Singapura ini berkat kerja sama kami bersama Tim WIRARAJA GROUP. Berkat keuletan dan kegigihan tim yang kami bangun. Kami lagi menjajaki kerja sama dengan mitra kami dari pengusaha Rusia dan beberapa pengusaha dari negara Timur Tengah seperti Dubai, Kami optimistis kami berhasil menarik investor mitra kami untuk berinvestasi di Batam,” ungkap Cahyong.

“Industri dari sejumlah negara tersebut segera beroperasi. Mereka sudah membangun dan siap berproduksi di kawasan industri Wiraraja 1. Untuk pengembangan industri hilirisasi lainnya nanti segera beroperasi pada tahun 2026 di WIRARAJA GESEIP II,” tambahnya

Cahyong mengatakan, dalam empat hingga lima tahun mendatang jika semua industri sudah berjalan maksimal maka setidaknya Wiraraja membutuhkan sekitar 40 ribu – 50 ribu tenaga kerja.

“Ini industri yang sudah real berinvedtasi dan membangun industri (pabrik) di Wiraraja, bukan investor yang baru akan berinvestasi tapi industri yang sudah siap beroperasi. Industri-industri ini merupakan industri joint venture antara perusahaan asal Amerika, Taiwan, Jepang, Jerman, dan China, dan Singapura,” ujarnya.

Masuknya investasi asing di kawasan industri Wiraraja tak lepas dari dukungan BP Batam, Pemko Batam, Pemprov Kepri dan kementerian terkait di Jakarta.

“Kami berhasil menarik investasi ini dan mendirikan perusahaan bersama, bahkan sudah beberaoa mendapatkan tax holiday dari beberaoa perusahaan USA dan segera menciptaksn puluhan ribu lapangan kerja.”
.
“Ini merupakan momentum yang baik untuk bersama-sama menekan angka pengangguran di Batam dan momentum kebangkitan industri di Batam agar mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2025 ini,” ungkapnya.(war)

Advertisement

Trending