Batam
Kembali Berhasil Tarik Investasi, Kadin Kepri Targetkan Kepri sebagai Pusat Pengeskpor EBT Terbesar di ASEAN

Batam, Kabarbatam.com – Industri Energi Baru Terbarukan (EBT) terus digaungkan pemerintah. Seiring perkembangannya, permintaan akan energi ini juga terus meningkat sebagai respon berbagai negara untuk membangun industri ramah lingkungan.
Indonesia menjadi aalah satu negara yang merespon penerapan industri EBT. Sejumlah kawasan pun dibidik sebagai lokasi pembangunan industri EBT dalam negeri, salah satunya yakni Kepulauan Riau (Kepri).
Wilayah ini bahkan sudah membuktikan sebagai kawasan industri EBT, khususnya Kota Batam, Kepulauan Riau. Setidaknya beberapa industri EBT yang berhasil ditarik langsung oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Peovinsi Kepulauan Riau.
Industri tersebut telah menanamkan investasinya di Kepri, khususnya Batam. Meski sudah ada beberapa industri yang membangun pabriknya di Batam tak lantas membuat Kadin Kepri berpuas diri.
Dimotori Ketua Kadin Kepri Akhmad Maruf Maulana, kembali berhasil menarik investasi di bidang EBT untuk menanamkan modalnya di Batam. “Lagi dan lagi, Kadin Kepri berhasil menarik investasi EBT masuk ke Batam, Kepulauan Riau. Yakni investor Amerika Serikat yang masuk (Batam) melalui Singapura,” ungkap Maruf kepada Kabarbatam.com.
Investasi yang masuk tersebut, kata Maruf, melalui proses yang panjang. Investasi ini sekaligus mendukung cita-cita dan market Kadin Kepri untuk menjadikan Kepri sebagai pesat peng-ekspor EBT terbesar di ASEAN.
“Target kami untuk menjadikan Kepri, khususnya Batam sebagai pusat EBT dan pengekspor energi baru terbarukan terbesar di kawasan ASEAN,” ungkap Maruf.
Owner Wiraraja Indonesia ini menguraikan, sedikitnya ada sekitar empat perusahaan telah masuk ke Batam. Perusahaan-perusahaan ini masuk melalui Singapura. Mereka membangun pabrik di kawasan BBM Murah yang dicetuskan KADIN Kepri.
Dikatakan Maruf, industri EBT saat ini menjadi fokus pemerintah di tengah pesatnya permintaan akan energi baru terbarukan dan perkembangan dunia iyang mengusung konsep ramah lingkungan.
“Ada beberapa industri yang sudah berhasil kita tarik dan mulai beroperasi. Mereka tersebar di beberapa kawasan industri. “Kawasan tersebut, di antaranya di Citra Tubindo, Bintang Industri, Wiararaja Indonesia, dan di kawasan industri lainnya,” urai Maruf.
“Pada bulan November nanti kami akan herkunjung ke Washjngton DC untuk membicakan kesepakatan kerja sama dengan beberapa perusahaan lainnya,” ujarnya.
“Ini monentum baik untuk menarik investasi di tengah masih belum membaiknya hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS),” pungkasnya. (war)






-
Headline2 hari ago
KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Diduga Terkait Kasus Pemerasan
-
Batam2 hari ago
Wali Kota Amsakar Tinjau Proyek Pelebaran Jalan Laksamana Bintan, Target Rampung Akhir 2025
-
Batam2 hari ago
Belum Sempat Diselundupkan ke Vietnam, Puluhan Kulit Ikan Pari Berhasil Disita Ditreskrimsus Polda Kepri
-
Headline2 hari ago
Gubernur Ansar Lantik Direksi dan Komisaris PT Energi Kepri serta Komisaris PT Pembangunan Kepri
-
Headline2 hari ago
Diskresi Aturan Baku, Natuna Tuntut Kebijakan Khusus sebagai Wilayah Perbatasan
-
Batam3 hari ago
PT Makmur Elok Graha Bersama Warga Rempang – Galang Meriahkan Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI
-
Batam2 hari ago
Hadirkan Artis Ibu Kota, Li Claudia Matangkan Persiapan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI
-
Batam7 jam ago
Amsakar Bangga Antusiasme Warga Batam, 310 Tim Gerak Jalan Beregu 2025 Semarakkan HUT ke-80 RI