Batam
Ketua Kadin Batam Menolak Keras Kebijakan Ekspor Pasir Laut
Batam, Kabarbatam.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam menolak keras kebijakan ekspor pasir laut yang diterapkan pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk, kepada Kabarbatam.com, Rabu (26/7). Pihaknya menyayangkan kebijakan tersebut karena akan berdampak pada kelestarian laut dan ekosistem yang ada di sekitarnya.
“Dampaknya tentu pada adanya pergeseran massa dari material penyusun yang lebih dekat ke daratan,” ungkap Jadi
Ia menyampaikan bahwa, mengapa penambangan pasir laut harus di hentikan? Pasir laut yang terus diambil akan mengubah morfologi dasar laut dangkal di sekitar pulau. “Akibatnya, ada pergeseran massa dari material penyusun yang lebih dekat daratan. Material dekat permukaan laut akan tergerus sehingga pohon bakau dan padang lamun turut bergeser masuk ke air laut yang lebih dalam,” urainya.
Apabila kebijakan ini tidak dicabut, kata Jadi, maka Kadin Batam akan gugat.
Dampak penambangan pasir laut, menurutnya, akan mengancam kelestarian lingkungan, polusi, erosi, hingga bencana alam.
Dengan dalih “sedimentasi”, sambung Jadi, memberikan ruang untuk menambang pasir laut akan merusak ekosistem.
“Kami sangat menyayangkan keputusan pemerintah yang dituangkan dalam PP 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut, akan membuka kembali keran ekspor tambang pasir laut. Padahal kita punya pengalaman yang tidak baik terkait penambangan pasir laut, makanya ekspor pasir laut telah dilarang oleh pemerintah sejak 2003,” urainya.
Dikatakan Jadi, larangan itu tertuang dalam keputusan Menperindag No 117/MPP/Kep/2/2003 tertanggal 28 Februari 2003.
“Pasalnya yang tahu dampaknya adalah masyarakat dan nelayan kecil di lokasi tambang. Yang bersentuhan langsung dengan laut itu masyarakat di tepi laut dan para nelayan. Sebaiknya Pak Presiden Jokowi mempertimbangkan kembali dengan berkunjung ke pulau-pulau Batam Kepulauan Riau,” ungkapnya.
“Saya menyakini kalau Pak Presiden melihat langsung ribuan pulau di Kepri, pasti PP No 26 Tahun 2023 tentang hasil sedimentasi akan dicabut,” pungkas Jadi.(*)
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam3 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam2 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang
-
Headline2 hari ago
Warga Lubuk Semut Antusias Menangkan Paslon Iskandar-Rocky