Connect with us

Batam

Kisah Haru Paskibra Kepri Asal Karimun, Tetap Bertugas di Tengah Duka Kepergian Ayah Tercinta

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210823 Wa0024
Putri Nur Azhima saat ziarah ke makam ayajlh tercinta di Karimun.

Karimun, Kabarbatam.com – Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) merupakan impian semua pelajar di Indonesia.

Tidak terkecuali bagi Putri Nur Azhima, seorang pelajar asal Kabupaten Karimun yang terpilih untuk bergabung dalam tim Paskibra Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk pelaksanaan HUT ke-76 RI tahun 2021.

Putri bahkan dipercaya sebagai pembawa baki dalam upacara yang berlangsung di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang tersebut.

Namun, siapa sangka gadis 16 tahun itu, ternyata menyimpan kesedihan yang mendalam dibalik kegigihannya selama bertugas sebagai anggota Paskibra Provinsi Kepri.

Hal tersebut setelah dirinya mendapat kabar bahwa sang ayah tercinta yakni Muhammad Syahril telah menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Muhammad Sani Karimun pada 8 Agustus 2021 bertepatan saat dirinya masih menjalani pelatihan.

Meski kepergian sang ayah menjadi pukulan telak untuknya saat itu, siswi SMA Negeri 2 Karimun ini memilih tetap melaksanakan tugasnya untuk mengibarkan sang saka merah putih.

Keputusan itu diambil Putri karena merupakan pesan terakhir sang ayah sebelum wafat yang memintanya untuk terus lanjut dan bertanggungjawab dalam mengemban tugas sebagai seorang anggota Paskibra Provinsi Kepri.

Meskipun, dirinya saat itu berkeinginan untuk pulang agar dapat menghantarkan sang ayah ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

“Keluarga bilang Putri harus lanjut karena itu pesan terakhir ayah karena Putri di sini untuk ayah dan membanggakan ayah. Jadi, Putri memilih untuk tetap lanjut,” ucap Putri ketika diwawancarai via telepon, Senin (23/8/2021).

Putri mengatakan, bahwa keberhasilannya tersebut tidak terlepas dari peran besar sang ayah yang mendukungnya sejak awal.

Ia menceritakan bagaimana sang ayah yang selalu hadir dan memberikannya dorongan mulai dari tahapan seleksi Paskibra di tingkat Kabupaten Karimun hingga ke tingkat Provinsi Kepri.

“Ayah mendukung sejak awal dan selalu datang untuk melihat Putri. Namun, setelah selesai semuanya di sini (Tanjungpinang), baru terasa bahwa ayah sudah tidak ada, rasanya mau ayah ada di sini melihat Putri, karena Putri di sini untuk membuat ayah bangga,” kata Putri perih.

Putri turut menceritakan bagaimana momen-momen terakhir bersama sang ayah, salah satunya ketika ia dibangunkan oleh ayah untuk berangkat ke Tanjungpinang pada 4 Agustus 2021.

Saat itu, Putri berangkat ke pelabuhan tanpa ditemani sang ayah tercinta lantaran kondisinya yang sedang sakit.

“Ayah tidak bisa antar ke pelabuhan karena sedang sakit, sebelum berangkat Putri sempat pamit, salam dan peluk ayah dan ayah berpesan ke Putri untuk jaga diri dan harus penuh tanggungjawab membawa nama Karimun,” ungkapnya.

Setelah berhasil menjalankan tugasnya, Putri akhirnya pulang ke Kabupaten Karimun pada 19 Agustus 2021.

Dengan masih mengenakan seragam Paskibra, Putri langsung ziarah ke makam sang ayah di TPU Batu Lipai, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral.

Tangis Putri seketika pecah sesampai di pusara ayah tercintanya.

Ia bersimpuh dengan berurai air mata. Tampak beberapa kali anak semata wayang itu mencium batu nisan pusara sang ayah.

Ditelepon Bupati Karimun

Kisah mengharukan yang dialami oleh Putri, anggota Paskibra Provinsi Kepri asal Karimun itu menuai simpati dari berbagai pihak usai kisahnya viral di sosial media.

Doa dan motivasi terus mengalir kepada pelajar yang bercita-cita menjadi Taruni Akademi Militer (Akmil) tersebut.

Salah satunya datang dari Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Orang nomor satu di Kabupaten Karimun langsung menghubungi Putri yang saat itu masih berada di Tanjungpinang untuk memberikan motivasi agar tetap tabah dan kuat sepeninggal sang ayah tercinta.

“Putri bangga dan tak menyangka bakal ditelpon langsung oleh bapak Bupati,” ucap Putri.

Momen keduanya yang turut dibagikan di kanal youtube Bupati Karimun, Aunur Rafiq itu, bahkan telah disaksikan sebanyak 1,5 ribu kali. (Yogi Rafi Putra)

Advertisement

Trending