Connect with us

Parlemen

Komisi III DPRD Batam akan Sidak Longsor di Tanjunguma

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F35178064

Batam, Kabarbatam.com– Banjir yang disertai tanah longsor  yang terjadi di Tanjunguma, Kota Batam pada Sabtu (20/6/2020), mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Kota Batam.
Banjir bahkan sampai menggenangi rumah warga. Longsor diduga karena aktivitas cut and fil di sekitar akses jalan menuju Tanjunguma.
Rohaizat, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut.
“Kami akan melakukan sidak ke lokasi  besok, yakni Senin (22/6/2020). Kita mau cek ke lokasi, kami sidak dulu,” ujar Rohaizat seperti dilansir Tribunbatam.id, Minggu (21/6/2020).
Setelah sidak, Komisi III DPRD Batam rencananya segera menjadwalkan untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Dalam pertemuan ini akan memanggil warga Tanjunguma yang terdampak, pihak perusahaan atau PT CDHA, Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Dinas yang terkait dan lurah ataupun Camat setempat.
Pihaknya turut menyeasalkan kejadian ini. Dan berharap ada solusi untuk warga secepatnya.”Sebenarnya jalannya bukan putus tapi tertimbun longsor,” sesal Rohaizat.
Hujan yang turun deras selama beberapa hari ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Batam terendam banjir.
Salah satunya, wilayah Kampung Tengah, Bukit Timur, Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, tak luput dari genangan air bah yang meluap, pada Sabtu (20/6/2020) lalu.
Menurut pengalaman para warga Bukit Timur, hujan telah turun sangat deras sejak pukul 08:00 wib kemarin.
Menyusul itu, air yang mengalir dari lahan milik perusahaan di jalan masuk pun membanjir, hingga menjebol saluran drainase, serta pagar pembatas lahan.
Hendrik, selaku Ketua RT, pun menceritakan kejadian tersebut, Minggu (21/6/2020).
Menurutnya, di musim penghujan, dekat lahan perusahaan samping kampung mereka, telah tersedia kolam besar khusus untuk menampung air agar tidak membanjiri lahan pemukiman.
Hujan deras yang mengguyur Batam mengakibatkan wilayah tersebut dilanda banjir sehingga membuat pagar pembatas jebol dan menggenangi jalan dan juga rumah warga sekitar. Pihaknya meminta pihak perusahaan memberikan ganti rugi terkait banjir yang melanda pemukiman warga. (Wan)

Advertisement

Trending