Connect with us

Batam

Korban Kebakaran Kapal di PT ASL Shipyard Tanjung Uncang Bertambah

Published

on

Img 20251016 wa0178
Jumlah korban kebakaran kapal di PT ASL Shipyard Tanjung Uncang, kota Batam, bertambah.

Batam, Kabarbatam.com – Dua korban dalam insiden ledakan tanki kapal tanker Federal II di Galangan PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam kembali dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, dua korban tersebut adalah Edison dan Imam. Keduanya, merupakan pekerja PT. ASL Shipyard bagian perawatan tangki kapal. Mereka, mengalami luka bakar sangat parah akibat insiden ledakan tangki, pada Rabu (15/10/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Menurut informasi yang diterima dari pihak rumah sakit, kondisi kedua korban sangat kritis sejak pertama kali dibawa dari lokasi kejadian karena luka bakar mencapai hampir 90 persen di seluruh tubuh.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, membenarkan kabar duka tersebut. Kondisi luka bakar yang cukup parah membuat mereka tidak mampu bertahan.

“Benar, dua korban tambahan atas nama Edison dan Imam meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif. Kondisi luka bakar membuat mereka tidak mampu bertahan. Dengan demikian, total korban meninggal akibat kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard kini menjadi 13 orang,” jelas Zaenal.

Zaenal juga menambahkan, bahwa hingga saat ini, tim penyidik gabungan dari Ditreskrimum Polda Kepri, Satreskrim Polresta Barelang, serta Inafis Mabes Polri Cabang Pekanbaru masih terus melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Dalam insiden ini, tim forensik dari Mabes Polri juga telah mengambil puluhan sampel barang bukti dari dalam kapal Federal II, termasuk sisa bahan kimia, potongan logam, dan material tangki yang diduga menjadi sumber ledakan.

“Proses penyelidikan masih berlangsung. Kami menunggu hasil uji laboratorium dari sampel yang dikirim untuk memastikan penyebab pasti ledakan. Dugaan sementara masih mengarah pada percikan api saat proses pengelasan di area tangki yang mengandung gas mudah terbakar,” tambahnya.

Sementara itu, dari total 18 korban luka, beberapa di antaranya masih dirawat intensif di ruang ICU RS Mutiara Aini dan RSUD Embung Fatimah Batam. Tim medis terus memantau perkembangan mereka, sementara pihak keluarga korban tampak masih berdatangan ke rumah sakit untuk menunggu kabar.

Sebelumnya tercatat, sebanyak 11 pekerja meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka berat serta ringan. (Atok)

Advertisement

Trending