Wisata
Kunjungi Museum Raja Ali Haji, Guru-Guru Malaysia Dalami Sejarah Melayu di Batam

Batam, Kabarbatam.com – Museum Batam Raja Ali Haji kembali kedatangan tamu. Kali ini, belasan guru dari Sekolah Kebangsaan Paya Panjang Muar Johor, Malaysia berkunjung untuk melihat dari dekat museum, Jumat (24/2/2023).
Guru-guru yang datang secara khusus ingin mengenal perkembangan Batam dari masa ke masa.
“Untuk mencari pengalaman baru, mengetahui sejarah Melayu secara mendalam di Batam,” kata Raja Azman, Guru Sekolah Kebangsaan Paya Panjang Muar Johor, Malaysia.
Ia mengajak wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Batam jangan melewatkan datang ke Museum Batam Raja Ali Haji.
“Saya sudah sering ke Batam bersama teman saya, tetapi pertama kali mengunjungi museum. Melancong kali ini dengan tour guide supaya tahu tempat yang menarik untuk dikunjungi,” terangnya.
Guru lainnya, Fauziah mengatakan selain mengunjungi museum, bersama guru lainnya akan mengunjungi wisata di Kota Batam seperti Jembatan Barelang, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Selain itu pelancong asal negeri Jiran ini akan menikmati kuliner nasi Padang.
“Setelah dari museum makan nasi Padang. Hari ini no shopping, besok dan ahad baru shopping,” terangnya.
Di Batam ia liburan selama 3 hari 2 malam. Menurutnya Batam sangat menarik untuk dikunjungi. “First time ke Batam, melawat kali karena cuti sekolah dan anak cuti semester,” terangnya.
Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengatakan Batam merupakan kota pariwisata, wisata sejarah menjadi destinasi alternatif bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Batam memiliki sejarah panjang yang patut dilestarikan. Sejarah peradaban Batam dimulai sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.
“Museum bersifat universal, selain sejarah Melayu yang digambarkan ada cerita sejarah lainnya yang ada di museum seperti cerita Belanda dan Jepang. Catatan sejarah disajikan melalui foto lengkap dan narasinya. Selain itu terdapat koleksi museum seperti, perahu jong, batik Batam, tanjak, alat musik Melayu, dan sebagainya,” katanya.
Museum sebagai tempat destinasi wisata juga sebagai edukasi bagi siswa di Kota Batam. Selain menerima kunjungan siswa, Museum juga melakukan jemput bola dengan program Museum Goes To School untuk mengenalkan kepada siswa sejak dini.
“Kami akan terus berupaya menambah benda-benda koleksi sehingga akan terajut utuh sejarah Kota Batam. Ke depan, akan dirancang museum yang nyaman, merangkul anak muda Batam dan Kepri. Museum Batam Raja Ali Haji akan menjadi tempat favorit anak muda,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan Museum Batam Raja Ali Haji hadir sebagai terobosan untuk mendongkrak pariwisata Kota Batam. Museum Batam Raja Ali Haji meraih sertifikat tipe B dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Sertifikat ini penanda bahwa Museum Batam Raja Ali Haji telah memenuhi standar kelayakan menjadi destinasi wisata sejarah Kota Batam.
“Wisata sejarah bisa membawa wisatawan bernostalgia ke masa lampau. Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji mengenalkan bahwa Batam bukanlah kota yang diciptakan. Cikal bakal Batam sudah ada sejal era Kerajaan Riau Lingga,” kata Ardi.
Selain untuk warga Batam dan Kepri, pengenalan museum juga menyasar turis asing seperti Singapura dan Malaysia. Sebab Singapura dan Malaysia bisa dikatakan memiliki ikatan sejarah yang erat dengan Batam. Tantangan ke depan, bagaimana menambah benda-benda koleksi museum. Saat ini, tim dari Disbudpar Kota Batam juga terus mencari benda-benda bersejarah untuk dijadikan koleksi museum.
“Sangat diperlukan kerjasama dan partisipasi masyarakat maupun komunitas yang mengetahui atau menyimpan koleksi benda-benda peninggalan sejarah di bumi Melayu Batam dan Kepri, untuk berkenan menyumbangkannya ke museum. Sehingga benda-benda peninggalan tersebut bisa dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi bahan edukasi bagi generasi muda kita nanti,” terangnya. (*)






-
Headline2 hari ago
KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Diduga Terkait Kasus Pemerasan
-
Batam2 hari ago
Wali Kota Amsakar Tinjau Proyek Pelebaran Jalan Laksamana Bintan, Target Rampung Akhir 2025
-
Batam2 hari ago
Belum Sempat Diselundupkan ke Vietnam, Puluhan Kulit Ikan Pari Berhasil Disita Ditreskrimsus Polda Kepri
-
Headline2 hari ago
Gubernur Ansar Lantik Direksi dan Komisaris PT Energi Kepri serta Komisaris PT Pembangunan Kepri
-
Headline2 hari ago
Diskresi Aturan Baku, Natuna Tuntut Kebijakan Khusus sebagai Wilayah Perbatasan
-
Batam3 hari ago
PT Makmur Elok Graha Bersama Warga Rempang – Galang Meriahkan Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI
-
Batam2 hari ago
Hadirkan Artis Ibu Kota, Li Claudia Matangkan Persiapan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI
-
Batam7 jam ago
Amsakar Bangga Antusiasme Warga Batam, 310 Tim Gerak Jalan Beregu 2025 Semarakkan HUT ke-80 RI