Batam
Maju DPR RI Dapil Kepri, Tekad Endipat Wijaya Antar Maritim Kepri Melesat
Batam, Kabarbatam.com – Meireza Endipat Wijaya belakangan ini intens menjelajahi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Kota Batam. Ada apa? Ya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ini maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau.
Endipat, begitu ia disapa, memilih maju dari Dapil Provinsi Kepri selain karena memang terpesona pada wilayah Kepulauan Riau. jauh hari Partai Gerindra juga belum memiliki kader maju untuk Caleg DPR RI dari dapil Kepri.
“Ini momentum yang baik bagi Gerindra, khususnya Kepulauan Riau bila kita bisa merebut satu kursi DPR RI,” ujarnya, kala berbincang ringan dengan wartawan di Batam, belum lama ini.
Pria kelahiran Bengkulu ini mengaku mendapatkan amanah besar dari Partai Gerindra untuk maju dari Dapil Kepri. Bagi Endipat, Kepulauan Riau memiliki potensi yang sangat luar biasa. Tidak hanya pariwisatanya, tetapi juga maritimnya termasuk di dalamnya industri maritim dan galangan kapal.
“Kepri memiliki potensi maririm yang sangat besar. Sayang jika kita tidak kembangkan. Wilayah Kepri sangat strategis, berada di jalur lintas perdagangan dunia,” ujar Endipat. Pertama bertemu Endipat, kesan yang lansung muncul adalah dia sosok yang ramah, friendly (bersahabat) dan santun.
Batam memang terbilang baru baginya. Tetapi, pertama kali menginjakkan kaki di Kepulauan Riau, ia merasa seperti sudah menyatu dengan suasana dan lingkungan di wilayah berjuluk Bunda Tanah Melayu i
Kesempatan maju dari Dapil Kepulauan Riau pun tak disia-siakan begitu saja. Endipat mulai menjelajahi Kepulauan Riau, khususnya Batam. Ia mulai banyak bertemu orang-orang, dari berbagai latar belakang profesi. Dari pertemuan itu, sosok yang dikenal santun ini sekaligus menyerap aspirasi masyarakat.
“Saya mesti berbuat untuk masyarakat Kepri,” itu yang muncul dibenakkan ketika pertama-pertama kali datang ke Batam dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Pelan namun pasti, Endipat mulai menunjukkan “taringnya” di Kepulauan Riau.
Salah satu andil yang sudah dan sedang berjalan yang digagas Endipat adalah beasiswa pendidikan bagi belasan ribu anak-anak sekolah di Kepulauan Riau. Kenapa beasiswa? “Karena sektor pendidikan sangat penting bagi putra-putri daerah, apalagi Kepri merupakan wilayah kepulauan. Saya ingin agar anak-anak Kepri mendapatkan akses pendidikan yang memadai dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ujarnya.
Program Beasiswa yang dikucurkan Endipat sudah berjalan di tahun ketiga. Setiap tahun, angka penerima beasiswa terus bertambah. Tahun ini, kata dia, tercatat ada belasan ribu anak didik yang mendapatkan program beasiswa.
Selain pendidikan, beberapa program lainnya telah digagas dan dilaksanakan Endipat, termasuk di wilayah pulau-pulau. Endipat menyadari tidak mudah merebut hati atau simpati masyarakat Kepri, namun jika terus berbuat yang baik bagi masyarakat Kepri, ia optimis dapat menjadi wakil Kepulauan Riau di DPR RI.
Untuk itu, Endipat mulai mengintensifkan komunikasi dan silaturahminya dengan masyarakat Kepri, khususnya Batam dengan jumlah pemilih terbanyak di Kepualaun Riau. Apalagi, menurut dia, ada banyak hal dan potensi yang dapat dikembangan di Batam. (war/bersambung)
-
Natuna1 hari agoDana Desa Rp52 Miliar di Natuna Rawan Salah Kelola, Kejati Kepri Ungkap Temuan Administratif
-
Batam1 hari agoMassa Simpatisan Padati Kantor DPC Partai Gerindra, Iman Sutiawan: Jaga Harkat Martabat Partai!
-
Natuna2 hari agoTol Laut Belum Maksimal, Pengusaha Natuna Keluhkan Keterbatasan Reefer Container
-
Batam1 hari agoHari Jadi ke-196 Batam, Amsakar-Li Claudia: Kota Maju Dibangun dari Kebersamaan
-
Batam4 jam agoKapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin Dimutasi ke Mabes Polri
-
Headline3 hari agoInvestasi Pasir Kuarsa di Natuna Disorot, PT MMI Tegaskan Komitmen Patuh Hukum dan Lindungi Hak Masyarakat
-
Headline2 hari ago99% Layanan Telkomsel Pulih Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Batam19 jam agoDPRD Kota Batam Gelar Paripurna Hari Jadi Batam ke-198, Sarat Nuansa Budaya Melayu



